Wednesday, 23 September 2020

naskah : CAPIL

Calon Pilihan Karya : M. Raudah Jambak Pemain : Pak Dul, .anak Pak Dul Mimi, Bondan , Sahat , H.Leman. SETTING ; Ruang tamu, ada Kursi, Meja, Lemari/Rak buku. Pak Dul, santai ngopi, baca Koran. Mimi anak Pak Dul, melintas hendak keluar rumah. Pak Dul : Mau kemana, Mimi? Mimi : Ya, Yah… Pak Dul : Mau ke mana? Mimi : Mo ke tempat teman. ( HP, Mimi berdering ) Halo…ya…he Rin, ntar aku lagi ngarah ni,.. oke, ya..ya, oke sampai Nanti. Pak Dul : Siapa, Mi,..? Mimi : Rini, Yah. Pak Dul : Rini –nya Pak Lurah? Mimi : Bukan, tapi calon mantunya Pak Lurah. Pak Dul : O…hehe, jadi ayah kapan punya mantu... Mimi : Sabar ,Yah lagi proses. ( Terdengar ketukan dan salam ) Bondan : Assalamu’alaikum Pak Dul/Mimi : ( Serentak beri salam ) Mimi : E, Bang Bondan, masuk, Bang. Bondan : Apa kabar pak? Pak Dul : Alhamdulillah sehat, mari silahkan duduk Ada rencana maukemana dengan Mimi. Bondan : Dilapangan hari ini ada Kampanye Pilkada, Pak, saya rencana mau Mengajak Mimi, ke lapangan kalau diizinkan. ( Mimi ambil minuman ) Pak Dul : Wah, kalau itu terserah, Mimi, kalau diamau, sekarang ini sulit memaksa Kan keinginan anak-anak, apalagi memaksakan keinginan orang banyak ( Masuk Sahat, beri salam ) Pak Dul : Wa’alaikum salam, ayo mari masuk. Sahat : Kacang bukan sembarang kacang, kacang melilit sikayu jati, datang Bukan sembarang datang, datang melihat Mimi si jantung hati. Kenalkan, Pak, saya teman Mimi, waktu kuliah dulu, Sahat bin Kuat!! Pak Dul : O,ya…! Kacang goreng kacang sihobuk, kalau begitu silahkan duduk. ( Masuk Mimi, bawa minuman ) Mimi : E, Bang Sahat. Kebetulan minumnya 3 gelas saya bawa. Sahat : Haaa…inilah yang namanya pucuk dicinta ulampun tiba, banyak keliling Haus juga rupanya. Pakdul : Baik kalau begitu karena ini pertemuan yang muda-muda maka saya Harus tau diri, saya ke dalam anak-anak lanjutkan ngobrolnya, permisi. Mimi : He, Bang Sahat mau ke mana rapi kali…. Sahat : Pinus berakar tidak berdahan, tumbuh di bawah batang papaya, haus Lapar Dapat ditahan, hati rindu apa obatnya, …. Rindu kali abang sama adek. Mimi : Ikat-ikat bunga melati ikat dengan tali jerami….ihhh…Bang Sahat, Gombal…niii. Bondan : He, kutengok begitu masuk mantap kali pantun Kau. Ayam berkokok di atas tungku, apa tak kau tengok di sini ada aku. Sahat : O..maaf, kupikir tadi patung Kau, kenalkan Sahat! Bondan : Bondan! Sahat : Begini, Mi, singkat cerita sebetulnya kedatanganku ke mari mau Mengajak Kau kampanye PILKADA ke tanah lapang, kalau bisa sekaligus Kau ikut Memilih calonku nantinya. Bondan : Eit..tunggu dulu! Aku juga punya calon dan aku lebih awal ke mari, Jangan maen sambar elang saja Kau! Sahat : Haa…ini dia, Burung Elang si Rajawali, terbang menyambar ikan teri Intinya bukan siapa duluan kesini, tapi siapa yang dapat merayu si Mimi! Bondan : He, Bung, kutengok senang kali hatikau, aku jadi curiga. He, Mi, hati- Hati Sekarang ini banyak kali arwah gentayangan, kalau kau silap di situlah Kesempatan arwah gentayangan itu masuk. Sahat : Kawan, yang kutawarkan ini bukan arwah gentayangan tapi calon Pemimpin yang sudah terjamin kredibilitasnya, wawasannya, Kemapanannya dan loyalitasnya. Bondan : Calon aku juga sudah terjamin kualitasnya, merakyat dan rendah hati, Yang patennya lagi pande dan pintar bagi-bagi. Mimi : Bang, kali-kalinya bagus juga, Bang? Bondan : Sudah saya bilang orangnya merakyat dan rendah hati. Pokoknya Mimi Ikut abang dan pilih calon abang. Sahat : Begini saja kawan bagai mana kalau kita suwit, siapa yang menang dia Yang pergi sama Mimi. Bondan : Yang kalah ? Sahat : Jaga Ayah si Mimi…. Hehe…setuju? Bondan : Boleh, tapi jangan maen curang ya..! Sahat : Maen suwit kubilang bukan maen curang. ( Bondan – Sahat, main suwit. Masuk H.Leman ) H.Leman : Assalamu’alaikum. ( serentak menjawab) Kebetulan saya lewat, saya dengar rebut-ribut, kalau boleh tau ada apa? Mimi : Eh, Pak Haji, silahkan duduk, Pak Haji, H.Leman : Kalau boleh tau ada apa? Mimi : Ini, Pak Haji, Abang-Abang ini mau mengajak saya ke lapangan ikut Kampanye PILKADA sekaligus ikut memilih calon Walikota. H.Leman : O…., bagus itu. Jadi kamu-kamu ini TS Calon Walikota Bondan : Iya, Pak Haji, saya ajak Mimi untuk memilih kandidat saya yang kredibel Dan punya Visi Misi untuk membangun kota kita ini. Sahat : Kandidat saya juga punya Visi Misi yang mumpuni, Pak Haji H.Leman : Visi dan Misi iti bagus, sebagai seorang pemimpin harus punya Visi Misi agar dapat membangun dengan terencana. Rakyat juga harus tau Visi Misi seorang calon pemimpin sehingga rakyat tidak kecolongan Seperti kita membeli diibaratkan kucing dalam karung. Dan yang terpenting seorang pemimpin harus jujur dan bertanggung Jawab akan janji-janjinya, sehingga rakyat senang dan dengan sendirinya Rela berperan dan terlibat di dalam pelaksanaan dan perencanaan Visi Misi yang dimaksud. Kalau Visi Misi hanya tertulis dan berupa janji- janji rakyat marah dan Tuhan Murka, rakyat perlu bukti! Sahat : Pak Haji. Ayam jantan ayam bertaji. Soal bukti pilihanku sudah pasti. Bondan : Sabar, Kawan, jangan yakin kali Kau. Pilihanku sudah tentu lebih jelas Dan pasti. Sahat : Ah, anyir baut lengket di kaki. Air laut asin sendiri. Bondan : Yah, jadi kau ngajak berantam!? Sahat : Sinta pergi ke laut. Siapa takut? Bondan : (slow motion memukul) Sahat : (slow motion menangkis) Mimi : (slow motion berteriak) H Leman : (slow motion menengahi) Pak Dul : (membawa remot) Cut! Kalau tak mau dame Kalian, tak kupicit remotni, Maunya Kalian damai? Apa masalahnya ini… Bondan : Ini Budakni, Pak, dipaksanya si Mimi , milih calonnya. Sahat : Ikan kaku mau digorengnya, bukan aku yang memulainya. Bondan : Apa pulak… Kau yang memulai. Pak Dul : Sudah-sudah tak usah kalian bertengkar. Soal pilih memilih kita Wajib memilih tapi jangan memaksakan pilihan kita pada orang lain, Apalagi sampai menimbulkan konflik, kontak fisik, kita harus damai Saya yakin semua calon kita baik dan saya yakin semuanya siap menang Siap kalah., termasuk kalian juga harus siap menang siap kalah untuk Menjadi menantu saya, setuju? (Serentak) : SETUJU….!! Jadi sebentar lagikan ada Debat Kandidat, lebih baik kita bersama-sama Melihat Debat Kandidat tersebut, Setuju……. Kalau begitu ayok kita menyaksikan Debat Kandidat S E K I A N .

No comments: