Calon Pilihan
Karya : M. Raudah Jambak
Pemain :
Pak Dul, .anak Pak Dul Mimi, Bondan , Sahat , H.Leman.
SETTING ;
Ruang tamu, ada Kursi, Meja,
Lemari/Rak buku.
Pak Dul, santai ngopi, baca Koran. Mimi anak Pak Dul, melintas hendak
keluar rumah.
Pak Dul : Mau kemana, Mimi?
Mimi : Ya, Yah…
Pak Dul : Mau ke mana?
Mimi : Mo ke tempat
teman.
( HP, Mimi berdering )
Halo…ya…he Rin, ntar aku lagi ngarah ni,..
oke, ya..ya, oke sampai
Nanti.
Pak Dul : Siapa, Mi,..?
Mimi : Rini, Yah.
Pak Dul : Rini –nya Pak
Lurah?
Mimi : Bukan, tapi
calon mantunya Pak Lurah.
Pak Dul : O…hehe, jadi ayah
kapan punya mantu...
Mimi : Sabar ,Yah lagi
proses.
( Terdengar ketukan dan salam )
Bondan : Assalamu’alaikum
Pak Dul/Mimi : ( Serentak beri salam
)
Mimi : E, Bang Bondan, masuk,
Bang.
Bondan : Apa kabar pak?
Pak Dul : Alhamdulillah sehat, mari silahkan duduk
Ada rencana maukemana dengan Mimi.
Bondan : Dilapangan hari ini ada Kampanye Pilkada, Pak, saya
rencana mau
Mengajak Mimi, ke lapangan kalau diizinkan.
( Mimi ambil minuman )
Pak Dul : Wah, kalau itu terserah, Mimi, kalau diamau, sekarang
ini sulit memaksa
Kan
keinginan anak-anak, apalagi memaksakan keinginan orang banyak
( Masuk Sahat, beri salam )
Pak Dul : Wa’alaikum salam, ayo mari masuk.
Sahat : Kacang bukan
sembarang kacang, kacang melilit sikayu jati, datang
Bukan sembarang datang, datang melihat Mimi
si jantung hati.
Kenalkan, Pak, saya teman Mimi, waktu kuliah dulu, Sahat bin Kuat!!
Pak Dul : O,ya…! Kacang goreng kacang sihobuk, kalau begitu silahkan
duduk.
( Masuk Mimi, bawa minuman )
Mimi : E, Bang Sahat. Kebetulan minumnya 3 gelas saya
bawa.
Sahat : Haaa…inilah yang namanya pucuk dicinta ulampun tiba,
banyak keliling
Haus juga rupanya.
Pakdul : Baik kalau begitu karena ini pertemuan yang muda-muda
maka saya
Harus tau diri, saya ke dalam anak-anak
lanjutkan ngobrolnya, permisi.
Mimi : He, Bang Sahat
mau ke mana rapi kali….
Sahat : Pinus berakar
tidak berdahan, tumbuh di bawah batang papaya, haus
Lapar Dapat ditahan, hati rindu apa
obatnya, …. Rindu kali abang sama
adek.
Mimi : Ikat-ikat bunga
melati ikat dengan tali jerami….ihhh…Bang Sahat,
Gombal…niii.
Bondan : He, kutengok begitu
masuk mantap kali pantun Kau.
Ayam berkokok di atas tungku, apa tak kau
tengok di sini ada aku.
Sahat : O..maaf, kupikir tadi patung Kau, kenalkan Sahat!
Bondan : Bondan!
Sahat : Begini, Mi, singkat cerita sebetulnya kedatanganku
ke mari mau
Mengajak Kau kampanye
PILKADA ke tanah lapang, kalau bisa
sekaligus Kau ikut Memilih calonku nantinya.
Bondan : Eit..tunggu dulu! Aku juga punya calon dan aku lebih awal ke mari,
Jangan maen sambar elang saja Kau!
Sahat : Haa…ini dia, Burung Elang si Rajawali, terbang
menyambar ikan teri
Intinya bukan siapa duluan kesini, tapi siapa
yang dapat merayu si Mimi!
Bondan : He, Bung, kutengok senang kali hatikau, aku jadi curiga.
He, Mi, hati-
Hati Sekarang ini
banyak kali arwah gentayangan, kalau kau silap
di situlah Kesempatan
arwah gentayangan itu masuk.
Sahat : Kawan, yang kutawarkan ini bukan arwah gentayangan
tapi calon
Pemimpin yang sudah terjamin kredibilitasnya,
wawasannya,
Kemapanannya dan loyalitasnya.
Bondan : Calon aku juga sudah terjamin kualitasnya, merakyat dan
rendah hati,
Yang
patennya lagi pande dan pintar bagi-bagi.
Mimi : Bang,
kali-kalinya bagus juga, Bang?
Bondan : Sudah saya bilang
orangnya merakyat dan rendah hati. Pokoknya Mimi
Ikut abang dan pilih calon abang.
Sahat : Begini saja
kawan bagai mana kalau kita suwit, siapa yang menang dia
Yang pergi sama Mimi.
Bondan : Yang kalah ?
Sahat : Jaga Ayah si
Mimi…. Hehe…setuju?
Bondan : Boleh, tapi jangan
maen curang ya..!
Sahat : Maen suwit
kubilang bukan maen curang.
( Bondan – Sahat, main suwit. Masuk H.Leman )
H.Leman : Assalamu’alaikum.
( serentak menjawab)
Kebetulan saya lewat, saya dengar
rebut-ribut, kalau boleh tau ada apa?
Mimi : Eh, Pak Haji, silahkan duduk, Pak Haji,
H.Leman : Kalau boleh tau ada
apa?
Mimi : Ini, Pak Haji, Abang-Abang
ini mau mengajak saya ke lapangan ikut
Kampanye PILKADA sekaligus ikut memilih calon
Walikota.
H.Leman : O…., bagus itu. Jadi kamu-kamu ini TS Calon Walikota
Bondan : Iya, Pak Haji, saya
ajak Mimi untuk memilih kandidat saya yang kredibel
Dan punya Visi Misi untuk membangun kota kita
ini.
Sahat : Kandidat saya
juga punya Visi Misi yang mumpuni, Pak Haji
H.Leman : Visi dan Misi iti
bagus, sebagai seorang pemimpin harus punya Visi
Misi agar dapat membangun dengan terencana.
Rakyat juga harus tau
Visi Misi seorang calon pemimpin sehingga
rakyat tidak kecolongan
Seperti kita membeli diibaratkan
kucing dalam karung.
Dan yang terpenting seorang pemimpin harus
jujur dan bertanggung
Jawab akan janji-janjinya, sehingga rakyat
senang dan dengan sendirinya
Rela berperan dan terlibat di dalam
pelaksanaan dan perencanaan Visi
Misi yang dimaksud. Kalau Visi Misi hanya
tertulis dan berupa janji-
janji rakyat marah dan Tuhan Murka, rakyat perlu
bukti!
Sahat : Pak Haji. Ayam jantan ayam bertaji. Soal bukti
pilihanku sudah pasti.
Bondan : Sabar, Kawan,
jangan yakin kali Kau. Pilihanku sudah tentu lebih jelas
Dan pasti.
Sahat : Ah, anyir
baut lengket di kaki. Air
laut asin sendiri.
Bondan : Yah, jadi kau
ngajak berantam!?
Sahat : Sinta pergi ke
laut. Siapa takut?
Bondan : (slow motion
memukul)
Sahat : (slow motion
menangkis)
Mimi : (slow motion
berteriak)
H Leman : (slow motion
menengahi)
Pak Dul : (membawa remot)
Cut! Kalau tak mau dame Kalian, tak kupicit remotni,
Maunya Kalian damai? Apa masalahnya ini…
Bondan : Ini Budakni,
Pak, dipaksanya si Mimi , milih calonnya.
Sahat : Ikan kaku mau digorengnya, bukan aku yang
memulainya.
Bondan : Apa pulak… Kau
yang memulai.
Pak Dul : Sudah-sudah tak
usah kalian bertengkar. Soal pilih memilih kita
Wajib memilih tapi jangan memaksakan pilihan
kita pada orang lain,
Apalagi
sampai menimbulkan konflik, kontak fisik, kita harus damai
Saya
yakin semua calon kita baik dan saya yakin semuanya siap menang
Siap
kalah., termasuk kalian juga harus siap
menang siap kalah untuk
Menjadi menantu saya, setuju?
(Serentak) :
SETUJU….!!
Jadi
sebentar lagikan ada Debat Kandidat, lebih baik kita bersama-sama
Melihat Debat Kandidat tersebut, Setuju…….
Kalau
begitu ayok kita menyaksikan Debat Kandidat
S E K I A N
.
No comments:
Post a Comment