Sunday, 21 February 2016

Mengurai Makna Hidup secara Filosofis lewat Bulan Bujur Sangkar

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Pertunjukan teater Bulan Bujur Sangkar karya Iwan Simatupang diperankan oleh lima aktor. Kelimanya dari Komunitas Home Poetry dan Komunitas Sama-sama di Gedung Utama, Taman Budaya Medan.
Naskah drama Bulan Bujur Sangkar yang diperankan ini menceritakan tentang makna hidup yang sesungguhnya dengan aliran filsafat. Hal ini disampaikan oleh Indah atau yang sering dipanggi Bunda Djibril, selaku pimpinan panggung.
"Karya Iwan Simatupang ini lebih kepada filsafat hidup. Biarpun rumit jalan ceritanya, biarkan saja penonton yang memgambil kesimpulan," katanya saat berbincangan dengan www.tribun-medan.com di Gedung Utama, Sabtu (6/2/2016).
Lebih dari 15 Sekolah Menengah Pertama(SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kota Medan menghadiri pementasan ini. Katanya, anak-anak sekolah diharapkan dapat dihibur dan mendapatkan pesan-pesan moral yang terkandung.
"Awalnya saya berpikir nanti akan banyak penonton yang keluar, akibat naskah cerita yang rumit. Tapi buktinya mereka tidak ada yang keluar,"tambahnya.
Pementasan ini Bulan Bujur Sangkar ini dilaksanakan pada dua sesi. Sesi pertama pukul 15.00WIB dan sesi ke dua pukul 19.30WIB.
Komunitas Home Poetry berdiri sejak tahun 2007 dan Komunitas Sama-sama yang berdiri sejak tahun 2014 sering menampilkan pentas dengan naskah-naskah Sastrawan mau pun naskah sendiri.
Rencananya bulan empat nanti mereka akan kembali tampil di Taman Budaya Sumatera Utara dengan tetap mengundang para pelajar SMA dan SMP di Kota Medan.
(cr4/tribun-medan.com)

No comments: