Wednesday 16 July 2008

M. Yunus Rangkuti:

M. Yunus Rangkuti:

ILUSI /1/

ah, betapa aku ingin jadi embun
bening menetesi bunga hatimu
menjadi matahari cerah merona wajah
menjadi pelangi indah mewarnai hari
menjadi rembulan pada bola matamu
menjadi angin lembut membelai rambutmu


ah, betapa aku ingin menjadi puisi
menurani rasa cinta


ILUSI /2/

aku mencoba pahami tangis gerimis
menetesi helai helai daun
ada gelisah mengkecamuki hati
riak riak kecewa mengkristal duka

aku membaca tangis senja
mentari luruh menyentuh
membias sejumlah wajah meresah
malam membenamku dalam diam
aku mencari arti di hati sunyi
mengsketsa kembali sejuta puisi
dari sebalik lembar lembar mimpi
hingga fajar tiba mensuasana
segala rasa



ANDAI

di taman ini aku sendiri menghati sunyi
menari mimpi mimpi mencari arti
seribu puisi engkau beri
aku tak juga mengerti, sayang
makna serangkum senyum bibirmu
janji janji tiada bertepikah
atau kata kata pelipur lara
dan ketika pendar pelangi pudar
kau biarkan sunyi menikam senja
menyisa segala hampa di dada

ah, andai bisa aku dalami hati
memahami segala rasa segala apa
tiada kecewa mendera dera
meski derai gerimis menyisa tangis
pada beranda senja ini, sayang

(Sampali, 2008)

No comments: