Wednesday, 2 March 2016

BAHASA SEBAGAI MEDIA BACA PUISI



BAHASA SEBAGAI MEDIA BACA PUISI  

Oleh : M. Raudah Jambak, S. Pd

Secara etimologis, kata puisi dalam bahasa Yunani berasal dari poesis yang artinya berati penciptaan. Dalam bahasa Inggris, padanan kata puisi ini adalah poetry yang erat dengan –poet dan -poem. Mengenai kata poet, Coulter (dalam Tarigan, 1986:4) menjelaskan bahwa kata poet berasal dari Yunani yang berarti membuat atau mencipta. Dalam bahasa Yunani sendiri, kata poet berarti orang yang mencipta melalui imajinasinya, orang yang hampir-hampir menyerupai dewa atau yang amat suka kepada dewa-dewa. Dia adalah orang yang berpenglihatan tajam, orang suci, yang sekaligus merupakan filsuf, negarawan, guru, orang yang dapat menebak kebenaran yang tersembunyi. Lantas, bagaimana puisi sebagai karya cipta sastra lebih mudah di sosialisasikan tentu tidak hanya dengan bahasa tulis, tetapi juga dengan bahasa lisan.
Bahasa adalah media yang dipergunakan keti- ka kita menulis maupun membaca puisi. Peristiwa ini juga tidak terlepas dari sumbangan bahasa mudah diterapkan dalam penulisan dan pembacaan (baca nyaring).
Dalam hal ini peristiwa pembacaan puisi sebagai salah satu sumbangan bahasa begitu pentingnya. Informasi yang disampaikan lebih akrab dan mudah dipahami.
Peristiwa membaca yang dimaksudkan bukanlah peristiwa membaca dalam hati. Peristiwa yang dimaksudkan adalah peristiwa membaca nyaring. Peristiwa membaca puisi di depan khalayak, di depan orang banyak, dan peristiwa membaca di atas panggung (podium).
Peristiwa membaca di depan umum ini, tentunya lebih kepada sebuah aksi pembacaan. Sebuah peristiwa pertunjukan. Proses yang berhubungan dengan puisi, penonton dan tempat pem-bacaan puisi.
Karena puisi telah dijelmakan sebagai sebuah pertunjukan, tentunya kita harus memper- siapkan sayarat sebuah peristiwa pertunjukan. Syarat pembacaan yang pantas disuguhkan dalam sebuah tontonan.
Penyampaian keseluruhan puisi itu harus dimulai dengan sebuah pemahaman tentang puisi yang akan dibaca. Apakah puisi itu puisi tentang kesedihan, kegembiraan, semangat juang atau puisi itu tidak lebih dari sebuah keakuan (kesombongan). Contoh : Puisi Aku karya Chairil Anwar.  
Proses pemahaman itu dimaksudkan untuk menafsirkan puisi itu ketika kita baca. Tentu nya bisa tergantung kepada pengalaman, sikap, pengetahuan, pandangan hidup, dan segala yang berkaitan dengan sisi kehidupan pembacanya. Dari sana akan didapatkan pengalaman estetik dari setiap kata, larik kalimat, bahkan bunyi dalam puisi itu.
            Berdasarkan pertimbangan itulah Komunitas Home Poetry yang berjibaku di dunia perpuisian mengadakan serangkaian program kegiatan, salah satunya lomba baca puisi. Semoga hal ini tidaklah menjadi akhir dari kegelisahan. Ia akan menjadi catatan sejarah. Bukankah sejarah akan terus mencatat?














BIODATA SINGKAT
ILHAM WAHYUDI. Lahir di Medan, Sumatera Utara, 22 November 1983. Alumnus FISIPOL Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU). Aktif menulis puisi, cerpen, esai di beberapa media lokal dan nasional: Analisa, Harian Global, Medan Bisnis, Surabaya Post, Suara Pembaruan, Lampung Post, dan Kompas Online. Puisinya juga termaktup dalam antologi Penyair Muda Malaysia-Indonesia 2009.
Selain itu, ia juga menulis skenario film. Beberapa kali terlibat pementasan teater di Medan dan Yogyakarta, juga pernah menjalani profesi sebagai pembaca puisi di atas bus kota: Medan dan Jakarta. Saat ini bergiat di komunitas HP (Home Poetry) , komunitas Kun, dan aktif di salah satu komunitas film di Medan (Lt2 Art Community). E-mail:  diva_nusantara16@yahoo.com


M. Raudah Jambak, lahir di Medan-5 Januari 1972. Jatuh cinta dengan seni sejak di ESEMPE. Saat ini selain di FKS, HISKI, SIAN, AGBSI, HSBI dan GENERASI juga membidani Komunitas Home Poetry (Komunitas HP-1997) sekaligus sebagai Ketua Umum, juga bertugas di beberapa sekolah sebagai staf pengajar, Di perguruan dan Univeristas Panca Budi (Fakultas Agama Islam dan Fakultas Filsafat). Alamat kontak-Taman Budaya Sumatera   Utara, Jl.Perintis Ke  merdekaan No. 33 Me dan. HP. 085830805157/ 0618460419. Alamat rumah: Jl. Murai batu e. 10, Kompleks rajawali indah-Sunggal-Medan. Kantor: SMK Panca Budi – 2,  Jl. Gatot Subroto km 4,3. E-Mail: mraudahjambak@plasa.com. – mraudahjambak@yahoo.com. Pandangan hidupnya belajarlah tanpa henti, maka engkau ada. Lebih baik berkarya daripada mencela. Karya akan menjadikanmu ada, rendah hati akan menjadikannya abadi, dan kesombongan akan menghancurkannya perlahan. Ingat sejarah akan terus mencatat. Karyanya selain di Medan juga pernah dimuat di Surat Kabar RAKYAT MERDEKA Jakarta dan Majalah SIASAH Malaysia,Majalah Horison Jakarta,Majalah Gong Jogja, BEN Jogja, Radio Nederland, Cyber sastra, Kompas Online, Lampung Post, Suara Karya Jakarta,Komunitas Sekolah Sumatera, RRI I Nusantara Medan, RRI Pro 2 FM, Temu Sastrawan Indonesia 1 (Jambi), Temu Sastrawan Indonesia 2(Bangka Belitung). Bianglala dan SRIKANDI di Medan. Sering menjuarai lomba baca/cipta puisi, cerpen, dongeng, proklamasi dan juga Teater di Medan. Karyanya juga termaktub dalam antologi KECAMUK, SERATUS UNTAI BIJI TASBIH, MEDITASI, TENGOK 1, JEJAK SUNYI TSUNAMI, AMUK GELOMBANG, DENTING, TANAH PILIH, JELAJAH, MEDAN PUISI, JALAN MENIKUNG KE BUKIT TIMAH, LOKTONG, RANESI, ANTOLOGI PUISI FLP PUSAT, 5, 6 SKALA RICHTER, ANTOLOGI PENYAIR MUDA INDONESIA-MALAYSIA, URBAN 6 PENYAIR, MUARA III INDONESIA MALAYSIA, MEDAN SASTRA, ANTOLOGI CERPEN MAJELIS SASTRAWAN ASIA TENGGARA, 50 BOTOL INFUS, ANTOLOGI LOMBA MENULIS CERPEN GURU 2007-2008, PARADE TEATER SEKOLAH, 25 TAHUN OMONG-OMONG SASTRA, PUTRI RUNDUK, DLL.







ARIF SM bernama lebih lengkap Arif Solihin Martua, lahir di Medan 15 Oktober 1986 silam. Anak pertama dari peranakan Sunda dan Mandailing. Berdomisili di Jl. Pancing III No.34 Medan 20221, Hp: 081263846492, Mottonya ialah : ”Tak Ada Yang Baru dibawah Matahari, Maka teruslah Berkarya”, E-Mail; arifsolihinmartua@yahoo.co.id. Mulai aktif berkesenian sejak tahun 2003 di Taman Budaya Sumatera Utara dengan Akademi Teater Nasional, Teater Imago, Teater Nasional. Tercatat pula sebagai mahasiswa program S-1 Jurusan Bahasa Jerman FBS Unimed. Lalu bergabung di Teater LKK Unimed pada tahun 2005, aktif menulis sampai sekarang. Menjuarai beberapa Lomba Baca dan Cipta Puisi seperti Festival Amuk Teater SUMUT IV dan V UNIMED, Cipta Baca Puisi ”Narkoba” DISPORA dan beberapa event lainnya. Juara III Lomba cipta puisi Waspada 2010, membawa anak didiknya dari Sekolah Gajahmada dalam Lomba Parodi SIAN di RRI Medan dan menyabet Juara II. Beberapa karyanya sering dimuat di Harian Analisa, Medan Bisnis, Harian Global, Andalas dan beberapa surat kabar lainnya. Mengikuti Acara Temu Sastrawan Indonesia I di Jambi pada tahun 2008. Aktif pula berkegiatan bermusik dalam kelompok Tujuh Keliling, Saat ini mengajar di MTs Swasta Al-Jihad.


Djamal lahir di Medan 09 September 1982. sejak SMU berkutat pada dunia politik dan organisasi kepemudaan. Sejak 1994 menggeluti dunia seni dan mulai mencumbui dunia sastra tahun 1995 hingga saat ini. Puisi-puisinya pertama kali di muat di harian Mimbar Umum. Lalu di muat di media cetak dan elektronik Harian Analisa, Medan Bisni, Harian Global, Harian Andalas Medan dan juga di muat di harian Sijori Post Batam. Kabar Indonesia.com, Kemudian.com dan Medan Sastra.com.  Puisi-puisinya juga tergabung dalam Antologi Medan Sastra 2006 (Dewan Kesenian sumatera Utara) Antologi Puisi 6 Penyair Urban 2007 (Labsas), Laut Air Mata 2008 (Labsas). Dan ia juga pernah menjuarai beberapa penulisan dan pembacaan puisi, antara lain: Juara dua lomba cipta dan baca puisi Dinas Pemuda dan Olah Raga 2007, Juara 2 Lomba baca teks proklamasi, juara 3 Lomba cipta puisi Remaja Mesjid Se-Kota Medan. Mengikuti Acara Temu Sastrawan Indonesia I di Jambi tahun 2008. Penyaair jalanan yang satu ini hanya menamatkan pendidikan di bangku Madrasah Aliyah (SMU). Bergiat di Komunitas Home Poetry sebagai sekretaris  

No comments: