BAHASA SEBAGAI MEDIA BACA PUISI
Oleh : M. Raudah Jambak, S. Pd
Secara etimologis,
kata puisi dalam bahasa Yunani
berasal dari poesis
yang artinya berati penciptaan. Dalam bahasa Inggris, padanan kata puisi ini adalah poetry yang erat dengan –poet dan -poem. Mengenai kata poet, Coulter (dalam Tarigan,
1986:4) menjelaskan bahwa kata poet
berasal dari Yunani yang berarti membuat atau mencipta. Dalam bahasa Yunani
sendiri, kata poet
berarti orang yang mencipta melalui imajinasinya, orang yang hampir-hampir
menyerupai dewa atau yang amat suka kepada dewa-dewa. Dia adalah orang yang
berpenglihatan tajam, orang suci, yang sekaligus merupakan filsuf, negarawan,
guru, orang yang dapat menebak kebenaran yang tersembunyi. Lantas, bagaimana
puisi sebagai karya cipta sastra lebih mudah di sosialisasikan tentu tidak
hanya dengan bahasa tulis, tetapi juga dengan bahasa lisan.
Bahasa adalah media
yang dipergunakan keti- ka kita menulis maupun membaca puisi. Peristiwa ini
juga tidak terlepas dari sumbangan bahasa mudah diterapkan dalam penulisan dan
pembacaan (baca nyaring).
Dalam hal ini
peristiwa pembacaan puisi sebagai salah satu sumbangan bahasa begitu
pentingnya. Informasi yang disampaikan lebih akrab dan mudah dipahami.
Peristiwa membaca
yang dimaksudkan bukanlah peristiwa membaca dalam hati. Peristiwa yang
dimaksudkan adalah peristiwa membaca nyaring. Peristiwa membaca puisi di depan
khalayak, di depan orang banyak, dan peristiwa membaca di atas panggung
(podium).
Peristiwa membaca di
depan umum ini, tentunya lebih kepada sebuah aksi pembacaan. Sebuah peristiwa
pertunjukan. Proses yang berhubungan dengan puisi, penonton dan tempat
pem-bacaan puisi.
Karena puisi telah
dijelmakan sebagai sebuah pertunjukan, tentunya kita harus memper- siapkan
sayarat sebuah peristiwa pertunjukan. Syarat pembacaan yang pantas disuguhkan
dalam sebuah tontonan.
Penyampaian
keseluruhan puisi itu harus dimulai dengan sebuah
pemahaman tentang puisi yang akan dibaca. Apakah puisi itu puisi tentang
kesedihan, kegembiraan, semangat juang atau puisi itu tidak lebih dari sebuah
keakuan (kesombongan). Contoh : Puisi Aku
karya Chairil Anwar.
Proses pemahaman itu dimaksudkan untuk
menafsirkan puisi itu ketika kita baca. Tentu nya bisa tergantung kepada
pengalaman, sikap, pengetahuan, pandangan hidup, dan segala yang berkaitan
dengan sisi kehidupan pembacanya. Dari sana akan didapatkan pengalaman estetik
dari setiap kata, larik kalimat, bahkan bunyi dalam puisi itu.
Berdasarkan
pertimbangan itulah Komunitas Home Poetry yang berjibaku di dunia perpuisian
mengadakan serangkaian program kegiatan, salah satunya lomba baca puisi. Semoga
hal ini tidaklah menjadi akhir dari kegelisahan. Ia akan menjadi catatan
sejarah. Bukankah sejarah akan terus mencatat?
BIODATA SINGKAT
ILHAM
WAHYUDI. Lahir di Medan, Sumatera Utara, 22 November 1983. Alumnus
FISIPOL Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU). Aktif menulis puisi,
cerpen, esai di beberapa media lokal dan nasional: Analisa, Harian Global, Medan Bisnis, Surabaya Post, Suara
Pembaruan, Lampung Post, dan Kompas
Online. Puisinya juga termaktup dalam antologi Penyair Muda
Malaysia-Indonesia 2009.
Selain itu, ia juga menulis skenario film. Beberapa kali
terlibat pementasan teater di Medan dan Yogyakarta, juga pernah menjalani
profesi sebagai pembaca puisi di atas bus kota: Medan dan Jakarta. Saat ini
bergiat di komunitas HP (Home Poetry)
, komunitas Kun, dan aktif di salah
satu komunitas film di Medan (Lt2 Art Community). E-mail:
diva_nusantara16@yahoo.com
M. Raudah Jambak, lahir di Medan-5
Januari 1972. Jatuh cinta dengan seni sejak di ESEMPE. Saat ini selain
di FKS, HISKI, SIAN, AGBSI, HSBI dan GENERASI juga membidani Komunitas Home
Poetry (Komunitas HP-1997) sekaligus sebagai Ketua Umum, juga bertugas di
beberapa sekolah sebagai staf pengajar, Di perguruan dan Univeristas Panca Budi
(Fakultas Agama Islam dan Fakultas Filsafat). Alamat kontak-Taman
Budaya Sumatera Utara, Jl.Perintis
Ke merdekaan No. 33 Me dan. HP.
085830805157/ 0618460419. Alamat rumah: Jl. Murai batu e. 10, Kompleks rajawali
indah-Sunggal-Medan. Kantor: SMK Panca Budi – 2, Jl. Gatot Subroto km 4,3. E-Mail: mraudahjambak@plasa.com.
– mraudahjambak@yahoo.com.
Pandangan hidupnya belajarlah tanpa henti, maka engkau ada. Lebih baik berkarya
daripada mencela. Karya akan menjadikanmu ada, rendah hati akan menjadikannya
abadi, dan kesombongan akan menghancurkannya perlahan. Ingat sejarah akan terus
mencatat. Karyanya selain di
Medan juga pernah dimuat di Surat Kabar RAKYAT MERDEKA Jakarta dan Majalah
SIASAH Malaysia,Majalah Horison Jakarta,Majalah Gong Jogja, BEN Jogja, Radio
Nederland, Cyber sastra, Kompas Online, Lampung Post, Suara Karya Jakarta,Komunitas
Sekolah Sumatera, RRI I Nusantara Medan, RRI Pro 2 FM, Temu Sastrawan Indonesia
1 (Jambi), Temu Sastrawan Indonesia 2(Bangka Belitung). Bianglala dan SRIKANDI
di Medan. Sering menjuarai lomba baca/cipta puisi, cerpen, dongeng, proklamasi
dan juga Teater di Medan. Karyanya juga termaktub dalam antologi KECAMUK,
SERATUS UNTAI BIJI TASBIH, MEDITASI, TENGOK 1, JEJAK SUNYI TSUNAMI, AMUK
GELOMBANG, DENTING, TANAH PILIH, JELAJAH, MEDAN PUISI, JALAN MENIKUNG KE BUKIT
TIMAH, LOKTONG, RANESI, ANTOLOGI PUISI FLP PUSAT, 5, 6 SKALA RICHTER, ANTOLOGI
PENYAIR MUDA INDONESIA-MALAYSIA, URBAN 6 PENYAIR, MUARA III INDONESIA MALAYSIA,
MEDAN SASTRA, ANTOLOGI CERPEN MAJELIS SASTRAWAN ASIA TENGGARA, 50 BOTOL INFUS, ANTOLOGI
LOMBA MENULIS CERPEN GURU 2007-2008, PARADE TEATER SEKOLAH, 25 TAHUN
OMONG-OMONG SASTRA, PUTRI RUNDUK, DLL.
ARIF
SM bernama lebih lengkap
Arif Solihin Martua, lahir di Medan 15 Oktober 1986 silam. Anak pertama dari
peranakan Sunda dan Mandailing. Berdomisili di Jl. Pancing III No.34 Medan
20221, Hp: 081263846492, Mottonya ialah : ”Tak
Ada Yang Baru dibawah Matahari, Maka teruslah Berkarya”, E-Mail; arifsolihinmartua@yahoo.co.id. Mulai
aktif berkesenian sejak tahun 2003 di Taman Budaya Sumatera Utara dengan
Akademi Teater Nasional, Teater Imago, Teater Nasional. Tercatat pula sebagai
mahasiswa program S-1 Jurusan Bahasa Jerman FBS Unimed. Lalu
bergabung di Teater LKK Unimed pada tahun 2005, aktif menulis sampai sekarang.
Menjuarai beberapa Lomba Baca dan Cipta Puisi seperti Festival Amuk Teater
SUMUT IV dan V UNIMED, Cipta Baca Puisi ”Narkoba” DISPORA dan beberapa event
lainnya. Juara III Lomba cipta puisi Waspada 2010, membawa anak didiknya dari
Sekolah Gajahmada dalam Lomba Parodi SIAN di RRI Medan dan menyabet Juara II. Beberapa
karyanya sering dimuat di Harian Analisa, Medan Bisnis, Harian Global, Andalas
dan beberapa surat kabar lainnya. Mengikuti Acara Temu Sastrawan Indonesia I di
Jambi pada tahun 2008. Aktif pula berkegiatan bermusik dalam kelompok Tujuh
Keliling, Saat ini mengajar di MTs Swasta Al-Jihad.
Djamal lahir di Medan 09 September 1982.
sejak SMU berkutat pada dunia politik dan organisasi kepemudaan. Sejak 1994
menggeluti dunia seni dan mulai mencumbui dunia sastra tahun 1995 hingga saat
ini. Puisi-puisinya pertama kali di muat di harian Mimbar Umum. Lalu di muat di
media cetak dan elektronik Harian Analisa, Medan Bisni, Harian Global, Harian
Andalas Medan dan juga di muat di harian Sijori Post Batam. Kabar
Indonesia.com, Kemudian.com dan Medan Sastra.com. Puisi-puisinya juga tergabung dalam Antologi
Medan Sastra 2006 (Dewan Kesenian
sumatera Utara) Antologi Puisi 6 Penyair Urban 2007 (Labsas), Laut Air Mata 2008 (Labsas).
Dan ia juga pernah menjuarai beberapa penulisan dan pembacaan puisi, antara
lain: Juara dua lomba cipta dan baca puisi Dinas Pemuda dan Olah Raga 2007,
Juara 2 Lomba baca teks proklamasi, juara 3 Lomba cipta puisi Remaja Mesjid
Se-Kota Medan. Mengikuti Acara Temu Sastrawan Indonesia I di Jambi tahun 2008.
Penyaair jalanan yang satu ini hanya menamatkan pendidikan di bangku Madrasah
Aliyah (SMU). Bergiat di Komunitas Home Poetry sebagai sekretaris
No comments:
Post a Comment