Sunday 21 February 2016

MODUS PILKADUS DRAMA



MODUS PILKADUS            

Cerita M. Raudah Jambak
Skenario YAN AMARNI LUBIS 



SEGMENT PENGANTAR
DI HALAMAN RUMAH DINAS KADUS – SORE

BANG BONDAN
Untuk ibu Jamie silahkan mempromosikan diri. (di shoot)

BU JAMIE
Baik.. hmm, untuk para warga.. masyarakat Dusun Mencla-Mencle, saya harap patsitirpasi.. papartisipasinya dalam memilih saya menjadi calon maksudnya menjadi Kepala Dusun Mencla-Mencle. Coblos PEPAYA .. pojok kiri atas belok kanan, terima kasih. (nervous)

BANG BONDAN
(bingung) baik terima kasih bu. Lalu selanjutnya silahkan Pak Abdul .

PAK ABDUL
Ass, Selamat pagi masyarakat Dusun Mencla-Mencle. Calon saja tidak cukup bagi saya. Menjadi Kepala Dusun Mencla-Mencle adalah impian saya. Memakmurkan wilayah adalah keinginan saya. Semoga anda memilih saya. Coblos PISANG tengah atas kurang 2.

BANG BONDAN
terimakasih untuk para calon Kepala Dusun Mencla-Mencle untuk waktunya dan demi terlihatnya sportifitas antar calon silahkan untuk saling berjabat tangan .

BJ + PA
PEPAYA , ........PISANG (berjabat tangan ala panco)

BANG BONDAN
 (sedang melihat hasil jepretannya)

BU JAMIE
Aduh! Promo saya tadi sangat ancur. Jika seperti itu masyarakat pasti tidak memilih saya. (melihat kepada mas Bara) Hmm Bung! Apakah Bung bisa membantu saya!!

BANG BONDAN
Iya saya bu, ada apa?

BU JAMIE
Saya ingin berbisnis dengan Anda. Upah pasti terjangkau, berminat?

BANG BONDAN
Oh boleh bu. saya butuh sekali uang untuk ibu saya. Syaratnya apa bu?

BU JAMIE
bantu saya agar saya bisa menjadi Dusun Mencla-Mencle. Kamu sanggup?




BANG BONDAN
Hmm.. (nelan air liur) demi ibu saya. Saya sanggup bu.

BU JAMIE
saya tidak mau tau caranya bagaimana. Itu terserah kamu, asalkan saya menjadi Kepala Dusun Mencla-Mencle. Apa kata dunia kalau tahu saya tidak jadi Kepala Dusun Mencla-Mencle? Maluu...

BANG BONDAN
Baik bu. Akan saya lakukan. (tarik nafas)


CUMA ITU YANG KUBERIKAN
CUMA ITU YANG KU BISA PERSEMBAHKAN
KARNA AKU ADA YANG PUNYA
TAPI SEPARUH HATI INI UNTUKMU

_____________________________________________________________________

Pancarita
Assalamu’alaikum Wr. Wb/Selamat Sore/Salam Sejahtera bagi kita semua/terlebih bagi buat para pemirsa TVRI Sumatera Utara dimana saja berada/juga penonton yang ada    di studio/jumpa kita/dalam sebuah acara canda bermakna/kelakar bersyi’ar/lucu/
mudah-mudahan bermutu/yang kami beri judul besar/
O.p.e.r.a  O.m.b.u.s  O.m.b.u.s 



Lagu MAROMBUS-OMBUS (Ciptaan Nahum Situmorang)
MAROMBUOMBUS DO
LAPPET NI HUBBANG TONGGI TABO
NANG NGALI PE ARI I DISI
ANGGO ALA NI OMBUS-OMBUS DO

AI BORU HOMBING DO
NA PATUREHON MACCAI MALO
TUNG ANGGUR DO IDA TUNG HUKKUS DO
RUPANA I TUNG NA ULI DO
REFF
OOOOOO DOLI-DOLI
HO NA POSO NA JOGI
DOMPAK HUBBANG I
LAO MA DA MANG
DA TU SIBORONG-BORONG I

MOLO NAUNG HOJI HO
TU BORU HOMBING TIBU MA HO
LAO MA DAMANG
DA LAO MA DAMANG
TU LUAT NI PAROMBUS-OMBUS DO




Pancarita (Cont’d)
Kami/Penghuni RUMAH SENI SEMBILAN BINTANG MEDAN/yang satu sama lain saling membaur/dengan niat yang terukur/bukan sekedar bertutur dan menghibur/tapi ada pesan yang mau ditabur//
Ombus-Ombus enak rasanya/Ombus dulu baru disantap/kita buka aksi Opera/MODUS PILKADUS judul dihadap//Cocok klen  rasa……???

Penonton
Cocoooook …. !

Pancarita
Ke-ta-bo ….!

(Kemudian semua pendukung mendendangkan Lagu SALAM PEMBUKA OPERA)

Lagu SALAM PEMBUKA OPERA
TOR-TOR TARI SUMATERA UTARA
ALAT MUSIKNYA GORDANG SAMBILAN
OMBUS OMBUS INI OPERA
MEDIA TONTONAN MEDIA TONTONAN JUGA TUNTUNAN

REFF
DEKAP TERUS BUDAYA KITA
JANGAN SAMPAI DI SAMBAR ORANG
TUGAS MENGHIBUR SULIT RASANYA
TAPI MENCOBA JANGAN DILARANG

TUGAS MENGHIBUR SULIT RASANYA
TAPI MENCOBA JANGAN DILARANG

DI TERAS RUMAH PAK DUL – SORE
Pak Dul, santai ngopi, baca Koran. Mimi anak Pak Dul, melintas hendak keluar rumah.
PAK DUL    
Mau kemana, Mimi?

MIMI         
Ya, Yah…

BU DUL      
Ditanya ayah jawab yang jelas. Mau ke mana?

MIMI         
Mo ke tempat teman, Mak ( HP, Mimi berdering ) Halo…ya…he Na, ntar aku lagi ngarah ni,.. oke, ya..ya, oke sampai nanti.

PAK DUL    
Siapa, Mi,..?

MIMI         
Ana, Yah.

BU DUL      
Ana –nya Pak Lurah?

MIMI         
Bukan, tapi calon mantunya Pak Lurah.

BU DUL      
O…hehe, jadi kami kapan punya mantu...

MIMI         
Sabar ,MaK lagi proses. ( Terdengar ketukan dan salam )

BANG BONDAN
Assalamu’alaikum

SEMUA       
( Serentak beri salam )

MIMI         
E, Bang Bondan, masuk, Bang.

BANG BONDAN
Apa kabar pak? Bu?

PAK DUL    
Alhamdulillah sehat, mari silahkan duduk.

BU DUL
Ada rencana mau kemana dengan Mimi.

BANG BONDAN
Dilapangan hari ini ada Kampanye Pilkada, Bu, saya rencana mau mengajak Mimi, ke lapangan kalau diizinkan, Pak ( Mimi ambil minuman ).

PAK DUL    
Wah, kalau itu terserah, Mimi, kalau dia mau, sekarang ini sulit memaksa. Kan keinginan anak-anak, apalagi memaksakan keinginan orang banyak ( Masuk Ahmad, beri salam )

BU DUL      
Wa’alaikum salam, ayo mari masuk.

BANG AHMAD               
Kacang bukan sembarang kacang, kacang melilit sikayu jati, datang Bukan sembarang datang, datang melihat Mimi si jantung hati. Kenalkan, Bu, saya teman Mimi, waktu kuliah dulu, Ahmad bin Kuat!!

BU DUL      
O,ya…! Kacang goreng kacang sihobuk, kalau begitu silahkan duduk. ( Masuk Mimi, bawa minuman )

MIMI         
E, Bang Ahmad. Kebetulan minumnya 3 gelas saya bawa.

BANG AHMAD      
Haaa…inilah yang namanya pucuk dicinta ulampun tiba, banyak keliling Haus juga rupanya.

PAKDUL     
Baik kalau begitu karena ini pertemuan yang muda-muda maka kami Harus tau diri.

BU DUL
Ya, kami ke dalam dulu. Anak-anak lanjutkan ngobrolnya, ya....

MIMI         
He, Bang Ahmad mau ke mana rapi kali….

BANG AHMAD               
Pinus berakar tidak berdahan, tumbuh di bawah batang papaya, haus Lapar Dapat ditahan, hati rindu apa obatnya, …. Rindu kali abang sama kau adek.

MIMI         
Ikat-ikat bunga melati ikat dengan tali jerami….ihhh…Bang Sahat, Gombal…niii.

BANG BONDAN
He, kutengok begitu masuk mantap kali pantun Kau. Ayam berkokok di atas tungku, apa tak kau tengok di sini ada aku.

BANG AHMAD      
O..maaf, kupikir tadi patung Kau, kenalkan Sahat!

BANG BONDAN
Bondan!
BANG AHMAD      
Begini, Mi, singkat cerita sebetulnya kedatanganku ke mari mau Mengajak Kau kampanye PILKADUS ke tanah lapang, kalau bisa sekaligus Kau ikut  Memilih calonku nantinya.

BANG BONDAN
Eit..tunggu dulu! Aku  juga punya calon dan aku lebih awal ke mari, Jangan maen sambar elang saja Kau!

BANG AHMAD               
Haa…ini dia, Burung Elang si Rajawali, terbang menyambar ikan teri Intinya bukan siapa duluan kesini, tapi siapa yang dapat merayu si Mimi!

BANG BONDAN
He, Bung, kutengok senang kali hatikau, aku jadi curiga. He, Mi, hati-hati sekarang ini banyak kali arwah gentayangan, kalau kau silap di situlah kesempatan arwah gentayangan itu masuk.

BANG AHMAD               
Kawan, yang kutawarkan ini bukan arwah gentayangan tapi calon pemimpin yang sudah terjamin kredibilitasnya, wawasannya, Kemapanannya dan loyalitasnya.

BANG BONDAN
Calon aku juga sudah terjamin kualitasnya, merakyat dan rendah hati, Yang patennya lagi pande dan pintar bagi-bagi.

MIMI         
Bang, kali-kalinya bagus juga, Bang?

BANG BONDAN
Sudah saya bilang orangnya merakyat dan rendah hati. Pokoknya Mimi Ikut abang dan pilih calon abang.

BANG AHMAD               
Begini saja kawan bagai mana kalau kita suwit, siapa yang menang dia yang pergi sama Mimi.

BANG BONDAN    
Yang kalah ?

BANG AHMAD      
 Jaga Ayah si Mimi…. Hehe…setuju?

BANG BONDAN    
Boleh, tapi jangan maen curang ya..!

BANG AHMAD               
Maen suwit kubilang bukan maen curang. ( Bondan – Ahmad, main suwit. Masuk Pak Yanto )

YANTO       
Assalamu’alaikum. ( serentak menjawab) Kebetulan saya lewat, saya dengar rebut-ribut, kalau boleh tau ada apa?

MIMI         
Eh, Pak Yanto, silahkan duduk, Pak....

YANTO       
Kalau boleh tau ada apa?



MIMI         
Ini, Pak, Abang-Abang ini mau mengajak saya ke lapangan ikut Kampanye PILKADUS sekaligus ikut memilih calon KADUS.

YANTO
O…., bagus itu. Jadi kelennya yang jadi TS Calon KADUS

BANG BONDAN    
Iya, Pak , saya ajak Mimi untuk memilih kandidat saya yang kredibel Dan punya Visi Misi untuk membangun DUSUN kita ini.

BANG AHMAD               
Kandidat saya juga punya Visi Misi yang mumpuni, Pak.....

YANTO       
Setahu saya, Visi dan Misi itu bagus, sebagai seorang pemimpin harus punya Visi Misi agar dapat membangun dengan terencana. Rakyat juga harus tau Visi Misi seorang calon pemimpin sehingga rakyat tidak kecolongan Seperti kita membeli diibaratkan kucing dalam karung. Dan yang terpenting seorang pemimpin harus jujur dan bertanggung Jawab akan janji-janjinya, sehingga rakyat senang dan dengan sendirinya Rela berperan dan terlibat di dalam pelaksanaan dan perencanaan Visi Misi yang dimaksud. Kalau Visi Misi hanya tertulis dan berupa janji-janji rakyat marah dan Tuhan Murka, rakyat perlu bukti!   

BANG AHMAD      
Pak Haji. Ayam jantan ayam bertaji. Soal bukti pilihanku sudah pasti.

BANG BONDAN    
Sabar, Kawan, jangan yakin kali Kau. Pilihanku sudah tentu lebih jelas Dan pasti.

BANG AHMAD      
Ah, anyir baut lengket di kaki. Air laut asin sendiri.

BANG BONDAN    
Yah, jadi kau ngajak berantam!?

BANG AHMAD      
Sinta pergi ke laut. Siapa takut?

BANG BONDAN    
(slow motion memukul)

BANG AHMAD      
(slow motion menangkis)

MIMI         
(slow motion berteriak)

YANTO       
(slow motion menengahi)

PAK DUL    
(membawa remot) Cut! Kalau tak mau dame Kalian, tak kupicit remotni,

BU DUL
(memegang gagang sapu) Maunya Kalian damai? Apa masalahnya ini…


BANG BONDAN    
Ini  Budakni, Pak-Bu, dipaksanya si Mimi , milih calonnya.


BANG AHMAD      
Ikan kaku mau digorengnya, bukan aku yang memulainya.

BANG BONDAN    
Apa pulak… Kau yang memulai.

PAK DUL    
Sudah-sudah tak usah kalian bertengkar. Soal pilih memilih kita Wajib memilih tapi jangan memaksakan pilihan kita pada orang lain, Apalagi sampai menimbulkan konflik, kontak fisik, kita harus damai.

BU DUL
Iya, ibu yakin semua calon kita baik dan ibu yakin semuanya siap menang
Siap kalah, terutama Ayah, ya, kan Yah..... Kalian juga, harus siap menang siap kalah untuk merebut hati Mimi......

LAGU PERALIHAN SEGMENT/ PARENDE
Lagu SEPARUH AKU (dari NOAH)
DAN TERJADI LAGI KISAH LAMA YANG TERULANG KEMBALI
KAU TERLUKA LAGI DARI CINTA RUMIT YANG KAU JALANI
AKU INGIN KAU MERASA KAMU MENGERTI AKU MENGERTI KAMU
AKU INGIN KAU SADARI CINTAMU BUKANLAH DIA

REFF
DENGAR LARAKU, SUARA HATI INI MEMANGGIL NAMAMU
KARENA SEPARUH AKU DIRIMU

DENGAR LARAKU, SUARA HATI INI MEMANGGIL NAMAMU
KARENA SEPARUH AKU DIRIMU

DENGAR LARAKU, SUARA HATI INI MEMANGGIL NAMAMU
KARENA SEPARUH AKU, MENYENTUH LARAMU
SEMUA LUKAMU TELAH MENJADI MILIKKU
KARENA SEPARUH AKU DIRIMU

SEGMET 01 (SATU) BERAKHIR
DURASI 15 (LIMA BELAS) MENIT


SEGMENT 02 – MASIH DI HALAMAN RUMAH DINAS-MALAM
(DEVI, KIKI, ZUHRA, BURHAN, HANSIP #01, HANSIP #02)


BANG BONDAN
Aduh! Warga sini pada kemana ya? Sepi.. (sambil foto2.. cekrek) Astaghfirullah! Apa itu yang hitam?

YANTO
Eh, saya Pak Yanto. Lengkapnya Yanto Sumanto masih orang bukan jin. Jadi tak usah terkejut.

BANG BONDAN
Maaf, Pak. Saya bercanda....



YANTO
Saya juga masih cinta dusun saya, tempat kelahiran saya....!

BANG BONDAN
Maaf, sekali lagi. Ngomong2 Pak Yanto mau ikutan nyoblos calon Kadus  kan?

YANTO
Ya iya dongs! Maap mas saya sudah tua. Tapi saya gahool ko




BANG BONDAN
Terus mau milih siapa, Pak?

YANTO
Jujur, Saya bingung mau milih siapa! Aduh bingung! Pusing! Pening!!

BANG BONDAN
Aduh loh kok? Kenapa Pak?

YANTO
Kepala saya cenat cenut. Saya bingung mau milih siapa

BANG BONDAN
Ko bingung Pak? Gampang kok pilihanya.

YANTO
Jelas saya bingung, toh dua-duanya kawan.

BANG BONDAN
(twewewew). Gak apa2 Pak. Bapak pilih PEPAYA aja. Saya yakin bapak mau dusun kita makmur.

YANTO
Ya, Maulah...! Tapi saya belum percaya. Takut ditipu saya......

BANG BONDAN
Pak.. saya bawa uang 500 ribu loh Pak.. liat ni tas saya..

KEMUDIAN BONDAN PERGI KE TEMPAT LAIN. ANA MENDEKATI PAK YANTO...

MIMI
Pak, mau apa BANG Bondan tadi?

YANTO
Saya tak tau, tadi dia ngasih uang sama saya 500 ribu. Pake syarat coblos2 gitu pokonya. Oh iya ingetin saya ya, PEPAYA. PEPAYA. PEPAYA.


SEGMENT 03 – MASIH DI HALAMAN RUMAH DINAS-MASIH TERANG
(BU RANI, PAK KEPLING, PAK RAUDAH, BU MAIMUNAH, DEVI, KIKI, ZUHRA, BURHAN, HANSIP #01, HANSIP #02)

BU JAMIE
Ass.. selamat pagi!.. saya sebagai calon Kepala Dusun Mencla-Mencle berharap banyak agar anda semua..... dhwfuefegfufytergfhkgfieyftjshgfietfgkjgk7rtfgkjrgf. Terimakasih..

TEPUK TANGAN...

PAK ABDUL
Ass.. selamat pagi!.. saya sebagai calon Kepala Dusun Mencla-Mencle berharap banyak agar anda semua..... dhwfuefegfufytergfhkgfieyftjshgfietfgkjgk7rtfgkjrgf. Terimakasih.. jangan lupa PISANG tengah atas kurang 2.

TEPUK TANGAN..

SETELAH SELESAI BERPIDATO, PARA CALON DAN WARTAWAN MENINGGALKAN GEDUNG TERSEBUT. KECUALI BU JAMIE DAN SALAH SATU WARTAWAN YAITU MAS BARA. DAN MEREKA TIDAK TAU BAHWA MAS AHMAD MEMATA MATAI MEREKA.

BU JAMIE
Bung, bagaimana hasilnya?

BANG BONDAN
beres bu! Ibu tenang saja, ibu pasti akan menjadi Kepala Dusun Mencla-Mencle.

BU JAMIE
sip. Ini saya kasih DP nya dulu.

BANG BONDAN
Dewi Persik bu? (twewewew) Maaf saya lebih suka JUPE.

BU JAMIE
ini DP uang bung... bukan artis.

DENGAN RASA YAKINPUN MAS AHMAD MENDATANGI PAK ABDUL UNTUK MENJELASKAN SEMUANYA. KARENA BANG AHMAD TIDAK MAU ADA KELICIKAN DALAM PEMILIHAN
KEPALA DUSUN MENCLA-MENCLE INI.

BANG AHMAD
Permisi Pak Abdul, bisa minta waktunya sebentar.

PAK ABDUL
oh boleh silahkan duduk. Ada apa......?

BANG AHMAD
Begini pak, saya mendapat kejanggalan dalam pemilihan Kepala Dusun Mencla-Mencle ini. Ada yang berlaku curang.

PAK ABDUL
Apa???!!!!!

BANG AHMAD
Benar pak! Bu Jamie pelakunya. Dan rekannya yaitu Bondan.

PAK ABDUL
Bondan itu yang naksir dengan anak saya seperti kamu juga kan? Apa bukti yang kamu punya.


BANG AHMAD
Iya, Pak. Ini pak saya sempat memotret meraka saat berkomunikasi tadi. Mereka sangat terlihat menutupi sesuatu.

PAK ABDUL
Jika buktinya hanya ini, publik tidak akan mempercayai sepenuhnya. Dan besok adalah pemilihannya. Lalu bagaimana?



BANG AHMAD
Biar saya selidiki dulu pak. Saya yakin dengan kejanggalan ini.

PAK ABDUL
Baik kalau begitu. Silahkan..


LAGU PENUTUP SEGMENT/PARENDE

LAGU GALAU (dari TITI DJ)

PERASAAN INI APA NAMANYA
KU TAKUT UNTUK MENYEBUT APA NAMANYA
BUKAN KARENA KU TAKUT SALAH
TETAPI KU TAKUT BENAR APA YANG KU RASA
*COURTESY OF LIRIKLAGUINDONESIA.NET
PEDIH MENGHUJAM DI SANUBARIKU
HANCURKAN KEYAKINAN YANG MENJADI KEKUATANKU
AKU JATUH LAGI, SEKALI LAGI JATUH
UNTUK KESEKIAN KALI NAMUN KALI INI KU GALAU
GALAU
SEGMENT 03 (TIGA) BERAKHIR
DURASI 20 (DUA PULUH) MENIT

SEPULANG DARI BERKERJA, AHMAD BERTEMU LAGI DENGAN MIMI DAN ANA.

MIMI
Eh abang, udah pulang?...Cemana tadi di kantor Polisi?

BANG AHMAD
Udah MIMI. Semuanya sudah Abang bereskan. O, ya...Mau kemana sama Ana?

MIMI
Gak tau bang, bingung. Eh a, nggak nyangka ma Bang Bondan. Itupun kebetulan aja liat dia  lagi cakap-cakap  sama Pak yanto, BaNG.

BANG AHMAD
Cakap-cakap  apa?

MIMI
Yang itulah, Yang lagi nyogok bang. Soalnya pas kita tanya Pak Yanto itu bilang Bang Bondan ngasih uang 500 ribu terus Pak yanto bilang tolong ingatkan PEPAYA.

ANA
Iya bang. PEPAYA itukan bu Jamie. Memang benar bu Jamie itu pake cara curang.

BANG AHMAD
Sudahlah. Akhirnya panitia Pilkadus telah mencium modus di Pilkadus ini. Dan kita telah sepakat, yang sebenarnya menjadi Kepala Dusun Mencla-Mencle ini adalah...... bapak abdullah...

(we are the champion my friend....)

(tepuk tangan sambil berdiri heboh)

(Ahmad berjabatangan dan berpelukan dengan Pak Abdul)

PAK ABDUL
Terima kasih akhirnya saya bisa menjadi Kepala Dusun Mencla-Mencle ini. Terima kasih kepada tuhan yme. Dan kalian semua, tanpa kalian semua kelicikan bu Jamie tidak akan terbongkar. Terimakasih....

BU DUL
Maaf, sebelumnya, ya, Nak. Ibu justru curiga dengan ahmad.

MIMI
Mamak... Udahlah jangan bikin malu....

BU DUL
Eh, Mamak bukan curiga yang ada di kepalamu itu.... Ahmad ini...siapa sebenarnya?

MIMI
Mamak....Aduh....

BU DUL
Boleh Ibu tau kan....

BANG AHMAD
Boleh, Bu. Boleh. Sebenarnya saya intel.....

ANA
Iwak Telor, Bang.....

BU DUL
Huss....O...teruskan...

PAK DUL
Jadi......

BANG AHMAD
Iya, Pak. Maafkan saya. Sebulan yang lalu sebelum tinggal di dusun ini, saya mengaku mahasiswa....Maafkan, Pak, Bu.

PAK DUL
OOO Syukurlah.....

BU DUL
Kenapa, Yah.....?

PAK DUL
Anak kita.....

BU DUL
Kenapa anak kita, Yah....

PAK DUL
Akhirnya, dia tidak salah pilih.......!



MIMI
Ayah......!!!!!!

Pancarita (Cont’d)
Demikianlah tadi/rangkaian cerita MODUS PILKADUS semoga berkenan di hati pemirsa dan penoton semua//Terima kasih atas kebersamaannya/sampai jumpa Minggu depan//
RUMAH SENI 9 BINTANG MEDAN undur diri/jangan di usik anak gelatik/silap-silap nanti terjatuh/wallahul muwwafiq ila aqwomit thoriqh/ wassamu’alaikum warahmatullaahi wabarakatuh//

GRAND FINALITY.
SELURUH PENDUKUNG TAMPIL KE BAGIAN DEPAN PANGGUNG. DAN DI TUTUP DENGAN LAGU SALAM PENUTUP OPERA.

Lagu SALAM PENUTUP OPERA
TOR-TOR TARI SUMATRA UTARA
ALAT MUSIK GORDANG SAMBILAN
OMBUS OMBUS INI OPERA
MEDIA TONTONAN MEDIA TONTONAN JUGA TUNTUNAN

REFF
DEKAP TERUS BUDAYA KITA
JANGAN SAMPAI DI SAMBAR ORANG
TUGAS MENGHIBUR SULIT RASANYA
KHILAF DAN SALAH JANGAN DI KENANG

ULANG KE ATAS

TUGAS MENGHIBUR SULIT RASANYA
KHILAF DAN SALAH JANGAN DI KENANG



SEKIAN





 



PELAKON
PANCARITA ……………………………YAN AMARNI LUBIS
PARENDE #01…………EVA GUSMALA YANTI
PARENDE #02………………… Syifa Batubara
BANG BONDAN…………..……………….……JALI KENDI
BU JAMIE………………………….….RIRIN PRABU
PAK ABDUL……………………...….ANDI MUKLY
YANTO………..……………….……SOFYAN
BANG AHMAD………………………….…..HASAN AL BANNA
BU DUL……………...….RANI HAMID
MIMI…………..…………....…….DElVIani siregar
ANA…………..…………………..KIKI KAWSYI
POLISI 1…………………………….SAMSIDI
POLISI 2……………………………….RUBINO

PEMUSIK
RUBINO
SAMSIDI
rizkha


KREATOR PELAKON
YAN AMARNI LUBIS

Koordinator Latihan
ANDY MUKLY

Dilakonkan Oleh
RUMAH SENI 9 BINTANG MEDAN
Pimpinan : YAN AMARNI LUBIS

Pengarah
EMIR EL ZUHDI BATUBARA

Pembina
H. ASHARI TAMBUNAN
(Ketua PW Nahdlatul Ulama Sumatera Utara)

No comments: