1
Petik setangkai bunga kenanga
Bunga diberi kepada sahabat
Salam berangkai harapan doa
Pantun kami memberi manfaat
2
Apa tanda sebuah taman
Ada pepohonan ada bunga
Apa tanda kita beriman
Menjaga kebersihan salah satunya
3
Burung tempua burung jalak
Elok terbang di atas awan
Kalau kita orang bijak
Tiada sembarang menebang hutan
4
Kayu jepara tumbuh di hutan
Dibuat kursi berharga mahal
Mari saudara perbanyak tanaman
Guna mengurangi pemanasan global
5
Kalau tuan pergi ke taman
Tolong petikkan si bunga kenanga
Kalau tuan menjaga lingkungan
Mudah-mudahan jauh bencana
6
Pohon kelapa berbuah banyak
Buah dibawa ke sebuah pasar
Sebab apa hutan rusak
Salah satunya penebangan liar
7
Burung tempua burung jalak
Elok terbang bersama merbah
Karena kita orang bijak
Tiada sembarang membuang sampah
8
Buah pir buah semangka
Ragam buah mengandung air
Sebab banjir salah satunya
Membuang sampah di saluran air
9
Pulang nelayan di hari senja
Bawa kecepe dan beribu kerang
Handai tolan mari menjaga
Hutan manggrove dan terumbu karang
10
Indah siang karena matahari
Indah malam karena bulan
Hati riang wajah berseri
Melihat alam tiada kerusakan
11
Kalau kita pergi ke kolam
Jangan lupa pancing dan kailnya
Kalau kita merusak alam
Tuhan murka hidup merana
12
Elok terhidang si buah namnam
Di atas meja si dari rotan
Usai menebang kembali menanam
Demi menjaga kelestarian hutan
13
Ombak pantai tinggi menjulang
Nelayan menepi perahu ditambat
Kalau pandai mendaur ulang
Lingkungan berseri saku selamat
14
Anak dara bersama camar
Elok bertandang di dahan pohon
Bila udara telah tercemar
Maka berkurang lapisan ozon
15
Kalau ada sampah di rumah
Jangan disimpan di dalam kamar
Kalau bisa mengolah limbah
Pasti lingkungan tidak tercemar
16
Kalau tuan bawa cangkul
Elok tanami sayur-sayuran
Kalau hutan sudah gundul
Elok reboisasi kita galakkan
17
Merbah bersarang anak menetas
Di balik dedaunan pohon rambutan
Limbah dibuang melebihi batas
Berakibat kerusakan pada lingkungan
18
Sambal teri sayur asam
Elok tersaji di atas meja
Maka terjadi hujan asam
Akibat dari polusi udara
19
Asri taman di pinggiran jalan
Jadi persinggahan penduduk kota
Mari teman tingkatkan kesadaran
Akan kelestarian lingkungan kita
20
Anak pelikan terbang ke selatan
Pulang ke sarang di kala petang
Pohon di hutan ditebang sembarangan
Longsor datang banjir menjelang
21
Elok jemari menyisir rambut
Putri raja bernama cempaka
Jangan cemari sungai dan laut
Sebab hanya membawa luka
22
Manis rasa si buah durian
Buah dibeli di kota stabat
Mari kita jaga kebersihan
Agar diri senantiasa sehat
23
Elok terbang si anak camar
Lalu hinggap di atas batang
Hutan ditebang secara liar
Alamat hidup tiada tenang
24
Gunung sibayak indah memukau
Sering dijamah sanak saudara
Mari perbanyak tanaman hijau
Guna mencegah pencemaran udara
25
Tape ketan di meja makan
Daging rendang di dalam dandang
Penggundulan hutan di kawasan resapan
Dapat mengundang si banjir bandang
26
Sudah petuah budaya bangsa
Tabukan bertih daun seikat
Buanglah sampah pada tempatnya
Lingkungan bersih hidup pun sehat
27
Nasi di meja hidangan penutup
Sambal terasi lauknya di acar
Mari jaga lingkungan hidup
Bumi asri udara segar
28
Berkicau murai tekukur terbang
Merbah di sarang patah sayapnya
Kalau pandai mendaur ulang
Sampah berkurang limbah berguna
SAJAK M. RAUDAH JAMBAK
SYAIR LAKSEMANA HANG NADIM
Bismillah itu permulaan kalam
Dengan nama Allah kholiku alam
Dipermulaan kitab diperbuat nazam
Supaya diingat sejarah yang tersulam
Menantu Hang Tuah, Hang Nadim Laksemana
Khodam setia Paduka Sultan Mahmud Syah dan putranya
Mendapat tugas menjaga tanah-air Melayu Raya
Setelah laksemana Khoja Hassan dan Marhum Bukit Pantar Perkasa
Portugis dibabat, di laut dan di darat
Pedang Jenawi berkelebat secepat kilat
Portugis terbirit-birit mengupat-upat
Sebab si tangan kiri tinju sakti menghembat
Langkah kaki jurus silat timur jauh
Tendangan mendadak bikin rubuh musuh
Takkan hati begitu saja jatuh
Kehendak Allah takkan mudah merapuh
Sahabat dihormati, seteru pantang dicari
Tapi jika ada yang hendak menjual, ia pasti membeli
Di Segantang lada tempat mengkaji strategi
Setelah itu melakukan penyergapan berkali-kali
Hang Nadim melesatkan tiga puluh dua nyawa
Melayang-layang terbang ke angkasa raya
Bukan melawan kehendak Yang Kuasa
Tapi, berkat izin dan Ridho dari-Nya
Hang Nadim-lah itu Gelar Langlang laut
Suaranya menggema menghantam gelombang laut
Bersama Seri Paduka dan Putra yang diturut
Memimpin 300 perahu dan kapal penebar maut
Semangat juang Hang Nadim patut dikenang
Setia tidak hanya dimulut tapi berjuang
Membangun bangsa yang bercabang-cabang
Akibat keserakahan kekuasaan yang terus berkembang
Tak Melayu hilang di bumi
Mengucap Alhamdulillah kami akhiri
Segala khilaf dan salah adalah kelemahan diri
Mohon maaf dengan satu kepala dan sepuluh jari
Medan, 2007
SYAIR PERANG SUNGGAL
Bismillah itu permulaan kalam
dengan nama Allah Kholikul Alam
di permulaan kitab diperbuat nazam
supaya diingat sejarah yang tersulam
Tahun 1872 dalam kitab dicatatkan
sejarah perang Sunggal mulai dimulakan
tahun 1895 Batak Oorlong lain sebutan
akhir perang besar memakan banyak korban
Datuk kecil pahlawan yang disebutkan
mempertahankan prinsip dan keyakinan
Datuk Jalil dan Sulong Barat menyambut sahutan
menjaga Sunggal dari kejahatan dan keserakahan
Datuk Kecil menyerang menerjang
besama Datuk Jalil dan Sulong Barat berjuang
rakyat kecil menjadi semakin senang
jaga Serbayaman dari amukan perang
Sultan Deli penyebab pertama
Tuanku Mahmud Perkasa Alam namanya
berhubungan dengan pemerintah Belanda
menyerahkan tanah sebagai cinderamata
Maka, perangpun telah dimulai
korps ekspedisi lalu dipersenjatai
tiga kali pengiriman Sunggal dibantai
khianat Van Stuwe, pahlawan kita terlukai
perjuangan tidaklah sampai di situ
Datuk Sri Diraja ikut menjadi permersatu
bersama adiknya, Datuk Alang, terus menyerbu
menghancurkan Belanda, menjadikanya abu
Perlawanan rakyat semakin berapi-api
gerilya Langkat Gunung Tinggi, jadilah bukti
perang tuan Rondahain, di Bedagai, semakin berani
gerilya Pak Netek, di Asahan, juga menjadi saksi
Seperti Datuk Kecil dan Datuk Jalil sebelumnya
datuk Sri Diraja dan Datuk Alang bernasib sama
di bawah rongrongan Belanda dan antek-anteknya
akhirnya, wilayah Datuk Sunggal porak-poranda
Bersungkut dawai, berkapan cindai
sifat pahlawan Datuk Kecil telah bersemai
Datuk Sri Diraja Sunggal kemenakan pandai
ikut bersungut dawaim berkapan cindai
Semangat juang pahlawan Sunggal mari kita dikenang
tidak hanya di mulut tapi ikut berjuang
membangun bangsa yang bercabang-cabang
akibat korupsi yang terus berkembang
Alhamdulillah kami haturkan
puji kepada Allah kami sertakan
segala khilaf dan salah mohon maafkan
niat baik dari kami tolong fahamkan
SYAIR SULTAN THAHA SYAIFUDDIN
Tahun 1816 Keraton Tanah pilih Jambi melahirkan Sultan terakhir putra dari Sultan Keramat
kemudian mendapat amanat menjaga martabat
masa kecil disapa Raden Thaha Ninggrat
bangsawan rendah hati bergaul dengan rakyat
Tahun 1855 Sultan Thaha menggenggam tahta
tegas menolak Jambi milik belanda
segala perjanjian leluhur dibatalkannya
membuat berang belanda lalu mengancam kepemimpinannya
tanah Muara Kumpeh saksi tumpah darah
serangan gencar dilakukan belanda
tidak membuatnya menyerah
hingga kapal-kapal musuh berhasil ditenggelamkannya
Leutenant G. Badings memimpin belanda tahun 1904 menyergapnya di Tanah Garo
lalu putra Sultan Keramat hilang di Sungai Aro
berita kematian tersiar, menyurutkan semangat Pemudo Kito
Sultan Thaha dimakamkan di Muaro Tebo
Gelar pahlawan Nasional disandangkan
mewariskan anak cucu keberhasilan
dan semangat sampai tetes darah penghabisan
mempertahankan tanah kelahiran
Medan, 2015
1. Banjir dan macet menjadi pemandangan
Semuanya terjadi karena kesalahan
Yang buang sampahnya pada sembarangan
Dan kalau jalan suka langgar aturan
2. Biarkan air mengalir terus ke parit
Parit dan gotnyanya mari bersihkan
Kalao pake air harus selalu irit
Sebab berlebihan bisa jadi temennya setan
3. Beli buah ditoko Bedus
Jangan lupa membeli belati
Jika tanah menjadi tandus
Bagaikan hidup tiada arti
4. Pak ali pergi ke restoran
Ingin makan nasi favoritnya
mari kita jaga lingkungan
Dengan membuang sampah pada tempatnya
5. Dari lembaga ke bagan kota
Hendak melepas kereta kencana
Mari menjaga lingkungan kita
Kelak hidup bebas bencana
6. Kalau tanam kayu ulin
Jangan digali berbagai arah
Bumi gersang bencana rutin
Karena pohon habis dijarah
7. Cabe merah rasanya pedas
Kalau makan jangan dikunyah
Hutan rusak berganti cadas
Air kering hewan pun punah
8. Air kotor dalam kubangan
Diminum hewan yang merana
Manusia tega merusak lingkungan
Sebagai makhluk yang sempurna
9. Ikan di kolam berebut umpan
Umpan beracun ikan merona
Manusia serakah membabat hutan
Napsu ditukar dengan bencana
10. Api membara karena dikipas
Panas menyengat hewan melata
Tambang dicari hutan dilibas
Hasilnya dibagi tidak merata
11. Kalau ingin melanglang buana
Jangan memandang fatamorgana
Lingkungan rusak dimana-mana
Kesadaran manusia hanya wacana
12. Kapal berlayar tanpa muatan
Diiringi music orkes simponi
Bumi merana kehabisan hutan
Tanam pohon hanya seremoni
13. Pasang tenda memakai pasak
Tenda dibangun untuk pajangan
Pemerintah sadari lingkungan rusak
Tanam pohon buru penghargaan
1. Petik setangkai bunga kenanga
Bunga diberi kepada sahabat
Salam berangkai harapan doa
Pantun kami memberi manfaat
2. Apa tanda sebuah taman
Ada pepohonan ada bunga
Apa tanda kita beriman
Menjaga kebersihan salah satunya
3. Burung tempua burung jalak
Elok terbang di atas awan
Kalau kita orang bijak
Tiada sembarang menebang hutan
4. Kayu jepara tumbuh di hutan
Dibuat kursi berharga mahal
Mari saudara perbanyak tanaman
Guna mengurangi pemanasan global
5. Kalau tuan pergi ke taman
Tolong petikkan si bunga kenanga
Kalau tuan menjaga lingkungan
Mudah-mudahan jauh bencana
6. Pohon kelapa berbuah banyak
Buah dibawa ke sebuah pasar
Sebab apa hutan rusak
Salah satunya penebangan liar
7. Burung tempua burung jalak
Elok terbang bersama merbah
Karena kita orang bijak
Tiada sembarang membuang sampah
8. Buah pir buah semangka
Ragam buah mengandung air
Sebab banjir salah satunya
Membuang sampah di saluran air
9. Pulang nelayan di hari senja
Membawa kecepe juga udang
Handai tolan mari menjaga
Hutan mangrove dan terumbu karang
10. Indah siang karena matahari
Indah malam karena bulan
Hati riang wajah berseri
Melihat alam tiada kerusakan
Kalau kita pergi ke kolam
Jangan lupa pancing dan kailnya
Kalau kita merusak alam
Tuhan murka hidup merana
No comments:
Post a Comment