Sunday, 29 September 2019

Festival Nasional Teater Tradisional 2014 Gedung Kesenian Jakarta


Sumut ambilbagian pada Festival Nasional Teater Tradisional 2014 yang diselenggarakan Dirjen Kebudayaan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI pada 13-18 Juni mendatang di Gedung Kesenian Jakarta.

Pada Festival Nasional itu, Grup Teater Tradisional Sumut pimpinan Indra Teruna akan menampilkan pagelaran "Tari Gobuk". Tari ini menggambarkan kegiatan pengobatan terhadap warga yang sakit dalam masyarakat Bedagai pada zaman dulu.

Menurut Indra Teruna, "Tari Gobuk" itu berawal pada sekitar tahun 1895. Tari itu dilakukan sebagai sarat untuk penyembuhan anak salah seorang penguasa Desa Nagur yang jatuh sakit karena dirasuki puwako (peliharaan nenek moyang). Melalui bantuan penerawang orang pintar, maka sarat kesembuhan sang anak adalah melakukan persembahan dengan menampilkan tarian bernama "Gobuk" yang diiringi dengan menghanyutkan lancang ke laut, hingga akhirnya anak itupun sembuh.

Jadi "Ruh”

Tari Gobuk inilah yang menjadi "ruh tradisionalitas" atau kekentalan muatan budaya lokal Sumut dalam pertunjukan teater yang akan ditampilkan pada Festival Teater Tradisional itu. Indra Teruna yang bertindak sebagai sutradara juga akan mengangkat cerita "Kenduri Laut" yang merupakan cuplikan dari naskah cerita berlatar belakang budaya Melayu "Bunga Tanah Deli" karya Samsul Bahri Tamar.

Dalam festival yang diikuti grup teater dari 34 provinsi itu, Sumut diperkuat aktor/aktris drama pentas yakni Yan Armani Lubis, M Raudah Jambak, Andy Mukly, Indah "Mama Jibril Zuhra" dengan melibatkan pelakon berbakat Jihan Sahira Arifin, Husainul Khairan (pembawa acara Deli TV), Manhasa Sunjita, Vita Ananda, Iful Ilmi dan Sri Rahayu.

Selain itu, grup teater Sumut juga dilengkapi oleh penata artistik yang selalu langganan merebut penghargaan dalam ajang film pendek di Medan yakni Ujang Jay, penata cahaya/efek Danny Fredric dan penata kostum/make-up Rini Trisuci.

"Kami mengharapkan dukungan dan doa restu dari masyarakat dan para insan seni daerah ini. Mudah-mudahan penampilan kami nanti mendapat penilaian terbaik dari tim penguji yang terdiri atas para pakar seni tradisional," ujar Indra Terina usai memimpin latihan kemarin di sanggar Persatuan Artis Sinetron Indonesia (Parsi) Sumut Jalan Prof HM Yamin Medan.

Kegiatan Festival Tradisional itu meliputi pagelaran teater yang menampilkan satu sesi penampilan setiap provinsi. Selain itu ada sarasehan yakni wahana mengkaji tema-tema berkaitan dengan teater tradisional sekaligus ajang saling tukar informasi serta pembahasan proses kreatif pengemasan teater tradional.

"Momen Festival Tradisional ini adalah mendorong terciptanya iklim kreatifitas dan kebersamaan diantara pekerja seni Indonesia yang mewakili daerah masing-masing, sehingga diharapkan turut serta dalam menjaga integritas bangsa," ujarnya.

Pada Festival itu tampil sebagai tim pengamat antara lain Prof Dr Yudiaryani (akademisi Yogyakarta), Kamis Ahmad (pemerhati/akademisi Jakarta). Dr Artur S Nalan SSn MHum (dosen teater Bandung), Dindon WS (praktisi teater Jakarta), Adjim Arijadi (penggiat teater Kalsel), Warih Wisatsana (jurnalis Bali) dan Erry Anwar (praktisi penggiat teater Jakarta). (td)

No comments: