Peristiwa budaya tersebut dijadwalkan akan diisi dengan festival musikalisasi puisi tingkat SLTA, dendang syair untuk umum, lomba membaca puisi tingkat SLTP, lomba mendongeng untuk guru TK/PAUD, dan lomba berbalas pantun.
Peserta kegiatan juga akan disuguhkan pergelaran tradisi lisan, dan ada pula pertemuan sastrawan Sumatra.
Pergelaran tradisi lisan akan diisi oleh 8 ragam tradisi yang berasal dari Aceh, Medan, Riau, Jambi, Palembang, Bengkulu, Bangka Belitung, dan Kepri.
Sementara pada temu sastrawan, tujuh belas makalah para sastrawan utusan dari Balai/Kantor Bahasa se-Sumatra akan diseminarkan.
Ke-17 Sastrawan tersebut adalah M. Raudah Jambak (Sumut), Iriani R Tandy (Jambi), Budi Rahmad (Babel), Indar Amus (Bengkulu), Sulaiman Juned (Aceh), Zalfika Ammya (Babel), Yali Beck (Sumsel), Retno Ayumi (Sumut), Herman Suryadi (Bengkulu), Ary Sastra (Kepri), Romi Zarman (Sumbar), Fakhrunnas MA Jabbar (Riau), Teuku Afifuddin (Aceh), Azhar MJ (Jambi), Asmadi (Sumsel), Idawati (Riau), dan Abdullah Jakfar (Kepri).
Yon Adlis, selaku ketua panitia kegiatan mengatakan, dari kegiatan ini diharapkan muncul kesadaran untuk mengembangkan nilai-nilai kearifan Sastra, meningkatkan apresiasi dan sikap positif masyarakat terhadap Sastra, dan memperat tali silaturrahmi dan membangun dialektika keindonesiaan di Sumatra.
“Tentunya sangat banyak manfaat dalam kegiatan ini,” ujarnya. (IJ-001)
No comments:
Post a Comment