Wednesday, 14 May 2008


WALAU





Walau penyair besar
Takkan sampai sebatas allah



Dulu pernah kuminta tuhan
Dalam diri
Sekarang tak



Kalau mati
Mungkin matiku bagai batu tamat bagai pasir tamat
Jiwa membumbung dalam baris sajak



Tujuh puncak membilang bilang
Nyeri hari mengucap ucap
Di butir pasir kutulis rindu rindu



Walau huruf habislah sudah
Alifbataku belum sebatas allah



1979 , Sutardji C.B [O, Amuk, Kapak]





Sutardji Calzoum Bachri sudah menjadi bagian yang lekat dalam khazanah sastra Indonesia. Ia telah menjadi salah satu ikon penting dalam perpuisian Indonesia. Sajaksajaknya dikutip untuk berbagai kepentingan. Mulai dari tulisan ilmiah hingga demonstrasi politik, bahkan disablonkan dalam T-shirt anak-anak muda, siswa dan mahasiswa.



Kehadirannya dalam perpuisian Indonesia sangat menghebohkan dan memancing pro dan kontra. Berturut-turut 3 kumpulan sajaknya O, kemudian Amuk dan kemudian Kapak. Ketiga kumpulan sajaknya itu kemudian diterbitkan secara lengkap dibawah judul O, Amuk, Kapak.



Buku ini kemudian telah menjadi klasik dan dijadikan kajian dalam berbagai studi sastra di Fakultas Satra atau Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra di seluruh Indonesia.




Kini sajak-sajak Sutardji Calzoum Bachri sudah ada di hadapan pembaca. Kegairahan untuk menikmatinya terbuka sudah. Selamat menikmati.




Judul : O, Amuk, Kapak
Penulis : Sutardji Colzoum Bachri
Penerbit : Horison
Cetakan : Kedua, 2002
Tebal : 110 Halaman
Harga : Rp 20.000,-

Foto-foto
Cover : Ed Zoelverdi
Hardi/PDS HB Yassin
Yusuf Susilo Hartono/ Dokumentasi Horison

No comments: