Wednesday, 14 May 2008


EMPAT MIL DARI KENANGAN



Sepasang angsa di sudut taman pom bensin: Kusaksikan
keajaiban dongeng dan biografi bersatu
di situ. Seperti Wilde yang murung di depan sajak
Ginsberg dan Rendra. Kota-kota tanpa patung
”Happy Prince” menyimpan dendam
dan keinginan diam-diam pada kematian. Bagai puisi

Malna dalam saku celana kekuasaan. O, ke mana
orang-orang pergi begitu bergegas
pada dini hari yang riuh ini? Di luar jendela
para penyair, borgol dan selongsong peluru
mengubah dirinya menjadi bahasa. Sayangku, di sebuah
tempat dalam kenangan, Sa’di kehilangan lentera, Tardji
kehilangan ngiau, aku kehilangan


engkau.






Cecep Syamsul Hari, 1994
[Halaman 42 ; Pilihan Puisi Efrosina, 2005]





Di kalangan para penyair Indonesia yang berproses kreatif sejak tahun 1990-an, Cecep Syamsul Hari adalah salah satu penyair yang sangat patut diperhitungkan. Ia sendiri mengaku [dalam kata pengantarnya] menulis sajak sejak kelas 6 SD. Itu berarti sekitar tahun 1980.



Cecep Syamsul Hari lahir di Bandung, 1 Mei 1967. Karya-karya kreatifnya [puisi, cerita pendek, esai] dipublikasikan di berbagai koran di tanah air; Antologi Negri Bayang-bayang [Surabaya; Festival Seni Surabaya, 1997] ; Utan Kayu Tafsir dalam Permainan [Jakarta TUK, 1998] ; Derabat: Kumpulan Cerita Pendek Terbaik Kompas 1999 [Jakarta: Kompas 1999] ; Beth. E. Kolko, et. Al [ed], Writing in an Electronic World: A Rhetoric with Readings [Amerika Serikat; Longman 2000].



Di samping sebagai seorang penyair, dalam kehidupan sehari-hai Cecep Syamsul Hari juga dikenal sebagai penyunting dan penerjemah. Beberapa karya terjemahan dan suntingannya: Para Pemabuk dan Putri Duyung [Kumpulan Puisi Pablo Neruda, Bandung : FSB, 1996] ; Hikayat Kamboja [Kumpulan Puisi D. J. Enright, Bandung: FSB , 1996] ; Ringkasan Sahih Bukhari [Kompilasi 2230 hadits Bukhari karya Al-Imam Zain al-Din Ahmad bin Abd al-Latif Al Zabidi, Bandung : Mizan, 1997] ; Kisah-kisah Persi Jilid III dan IV [C.A Mees Santport dan H.B Jassin, Bandung: Mizan, 1997] ; Mamannoor: Ummi Dachlan Imagi dan Abstraksi [Jakarta: Andi Galeri dan Yayasan Matra Media, 2000] ; Rumah Seberang Jalan [Kumpulan Cerita Pendek Pilihan R. K Narayan, Bandung: Yayasan Matra Media, 2002].



Sejumlah puisinya diterjemahkan Harry Aveling dalam bahasa Inggris, dipublikasikan di Heat Literary International [ New South Wales , Australia , 199], Secret Need World: Indonesia Poetry 1966-1998 [Amerika Serikat: Ohio University Press, 2001], Jurnal Wasafiri [ London , Inggris, 2003].



Kumpulan cerita pendeknya, Saya Tahu, Saya akan Mati di Laut, diterbitkan Penerbit Buku Kompas, 2003. Kumpulan esainya, Mencari dan Menemukan, dan novelnya, Soska [2006].



Pada Tahun 2006, ia diundang untuk tinggal di Korea Selatan sebagai writer in residence dan antara Desember 2007 – Januari 2008, ia diundang untuk tinggal di Rimbun Dahan Arts Residency, Selangor, Malaysia sebagai poet in residence. Ia juga adalah salah seorang redaktur majalah sastra Horison.


Judul : Pilihan Puisi Efrosina
Penulis : Cecep Syamsul Hari
Penerbit : Horison
Cetakan : Kedua, 2005
Tebal : 112 Halaman
Harga : Rp 20.000,-

No comments: