Thursday 5 June 2008

Naskah Teater Fredy Sr. Wowor: SUATU WAKTU DALAM HIDUP SEORANG AKTOR

( Pada bagian TENGAH BELAKANG berdiri ORANG I, ORANG II, dan ORANG III sambil membelakangi penonton. Tubuh mereka dicat dalam motif tembok, untuk beberapa waktu lamanya saat pertunjukan berlangsung, mereka berfungsi sebagai latar. Pada bagian TENGAH panggung duduk ORANG IV sambil memeluk lutut.
Cahaya perlahan-lahan menyelimuti panggung. Awalnya cahaya tersebut menyinari sosok-sosok yang telah berada diatas panggung. Kemudian menyinari ke arah samping kiri samping kanan yang berfungsi sebagai pintu masuk dari ORANG V dan ORANG VI )
ORANG V
( Masuk, mengambil tempat disamping orang IV, bicara pada dirinya sendiri )
Setengah bungkus rokok ? Lumayan, dari pada tidak sama sekali
( Menyalakan sebatang rokok dan dihirup dalam-dalam. Matanya
menerawang jauh kedepan )
ORANG VI
( Masuk dan mendapati ORANG V lagi menghisap rokok
dengan pandangan menerawang, dia menyapa )
Selamat……!
ORANG V
( Kecut mencoba menawarkan rokok )
Rokok……..?
ORANG VI
( Latah menjawab dalam kegagapan )
Rokok,
eh, tidak !
Maaf, saya tidak merokok !!
Trima kasih !!!
ORANG V
( Gembira rokoknya tidak berkurang / basa basinya tidak
ditanggapi serius ORANG VI )
Tidak merokok ?!
Selamat !
ORANG VI
Kenalkan, saya Aktor cabutan dari teater KRONIS manado.
ORANG IV
( Terusik perhatiannya begitu mendengar kata AKTOR…! )
ORANG V
Ooh, Aktor ?! Bagus !
Pasti lagi Observasi ya ?
ORANG IV
( Makin terusik perhatiannya mendengar kata… AKTOR dan
OBSERVASI )
ORANG VI
Kok, tahu ?
ORANG V
Jelas tahu.
Saya dulu pernah disuruh mengamati
bagimana tingkah prajurit sisa perang
yang bergelandangan di jalan raya
tanpa sadar bahwa negeri yang diperjuangkannya itu
ternyata tidak merdeka.
Bisa kamu bayangkan,
hampir tiga bulan lamanya
saya kelayapan di jalanan kayak orang gila.
ORANG VI
Wah, rupanya bung juga seorang Aktor !
ORANG IV
(Kian terusik perhatiannya mendengar kata AKTOR terus disebut)
ORANG V
Tapi
ORANG VI
Tapi kenapa !?
ORANG V
Sayang
ORANG VI
( Makin ingin tahu)
Sayang bagimana !?
ORANG V
Pementasan itu dibatalkan.
ORANG VI
Dibatalkan ?!
Mengapa !?
ORANG V
Karena naskah yang akan dipentaskan itu,
termasuk dalam kategori DILARANG PEMERENTA.
Tiga tahun aku dibui,
istriku diperkosa tentara,
Tentara yang datang menyuluhkan program bersih lingkungan.
Dan istriku bunuh diri dihadapanku, selepas aku dari penjara.
ORANG VI
( Terpaku tanpa kata lagi )
ORANG V
Oya, bukankah bung datang untuk observasi ?
ORANG VI
Iya, saya datang untuk mengamati tingkah orang gila yang ada disini
ORANG V
Mengamati tingkah orang gila yang ada di sini ?
O, mengamati dia !
( Mengarahkan pandang ke ORANG IV )
ORANG VI
( Mengikuti pandangan ORANG V )
ORANG IV
( Dalam puncak keterusikannya )
Aktor, hah ?!
ORANG VI
( Melempar pandangan kedepan dengan cepat bersama dengan ORANG V )
Dia tahu…..
ORANG IV
Datang mengamati saya…!
ORANG IV
( Bersama ORANG V )
Dia tahu diamati….
ORANG V
( Bersama ORANG VI )
Dia tahu diamati…..
ORANG IV
Mengapa mesti saya ?
Mesti saya ?
Saya ?
Mengapa ?!
Mengapa ?!
( Merintih penuh kegeraman )
Mengapa mesti saya !?
ORANG I, II, III
( Sama-sama membalikkan tubuhnya dengan cepat )
ORANG V dan VI
( Tegang dalam kecemasan )
Dia tahu…..
ORANG I, II, III
( Membuka kaca mata hitam bersama-sama )
ORANG IV
( Mengamuk kesetanan )
Mengapa mesti saya
Mengapa mesti saya
Mengapa mesti saya
Mengapa ?!
ORANG V dan VI
( Sama-sama panik dan saling memeluk )
Dia
Dia
Dia
Dia
ORANG IV
( Kaku meradang tanpa kata )
Akh
ORANG II dan III
( Berlari kebingungan dan keluar )
Dokter…!
Dokter… !
Dokter… !
ORANG IV
( Terlompat marah )
Biarkan aku !
Biarkan…
Aktor ?!
( Mencemooh)
Aktor kampungan !
( Tidak sanggup meneruskan )
Kampung….
( Muntah )
ORANG I
( Berlari kebingungan dan keluar )
Gila
Gila
Gila
Ini tidak mungkin !
ORANG V dan VI
( Sama-sama keluar dan berkata )
Gila
ORANG IV
( Tertinggal sendirian dan berkata )
Gila ?
Aku tidak gila !
Aku hanya memainkan peranku sebagai seorang Aktor !?
***** TAMAT *****

No comments: