Mengabdi Pada Ibu
Karya: Muhammad Raudah Jambak
Ibu, begitu sarat luka yang berdarah pada telapak kakimu bersebab aku yang tak mengerti betapa jauh hati yang telah engkau langkahkan adakah yang lebih berat bagi kamu, selain menimang anak kamu dibesarkannya dan mungkin derhaka ketika dewasa? atau aku yang tak tahu malu, membiarkanmu terpasung menghanguskan Perkataan?
Ibu, begitu tabahnya dirimu mengeram sabar dalam hati bersebab aku yang selalu menghalalkan segala cara demi keinginan yang tak terduga, tentang segala air matamu telah menenggelamkan angkuhku isakmu mengguncang dadaku, jiwaku amarahmu membakar segala aku mengerti,
Ibu sebuah pengabdian yang kuberikan belumlah cukup memulihkan air matamu, isakmu, amarahmu yang sempat membentur batu-batu mungkin hanya waktu yang mampu menyulam ragu menjadi rindu dalam mengayuh harapan, mencapai pulau impian doakanlah, Ibu semoga lembar waktu telah mengajarkan bagaimana cara membina pagar cinta yang paling sederhana.
Alor Setar, 05
No comments:
Post a Comment