Penulisan Karya Ilmiah
PENGANTAR PENULISAN KARYA ILMIAH
1. Karakteristik Karya Ilmiah
Teknik Penulisan
Sistematika
Format
Ejaan
Keterbacaan
Materi Bahasa
Struktur Paparan
Gagasan
Proposisi
Penalaran
Argumen
Otensitas
Sumber
Referensi
Evidensi
2. Profil Kemampuan Menulis Karya Ilmiah
Mampu menerapkan: teknik penulisan
Sistematika
Format
Ejaan
Mampu menyusun: keterbacaan
Materi Bahasa
Struktur Paparan
Mampu menyusun: gagasan
Proposisi
Penalaran
Argumen
Mampu menemukan: otensitas
Sumber
Referensi
Evidensi
3. Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Menemukan Masalah
Prinsip dasar penemuan masalah
what do i know about?
what am i interested in?
Permasalahan adalah subjek.
Permasalahan bukan sekedar konstelasi, tetapi pada
construct,
concept, dan
variables
Penentuan permasalahan berdasar atas the
criterion of interest,
the economic criterion,
the investigator’s ability, and
the criterion uniqueness.
Permasalahan ada karena
1.
1. yang seharusnya dengan yang ada
2. apa yang diperlukan dengan yang tersedia
3. harapan dengan kenyataan
Beberapa teknik menemukan masalah dan menentukan topik tulisan keilmuan:
1.
1. eksplorasi fakta keilmuan dan atau kejadian sekitar
2. eksplorasi isu-isu keilmuan aktual
3. pemanfaatan informasi hasil membaca
4. Judul
Judul merupakan rumusan keseluruhan isi wacana dalam sebuah “formula” yang merupakan cerminan langsung dari tema dan seluruh pokok pikiran dalam wacana.
Kategori rumusan judul:
1. formula eksistensial: substansi, fungsi, konteks
2. formula fungsional: substansi, analogi, konteks, implementasi, aplikasi
3. formula tematik: konteks, implikasi, aplikasi, historis, spesifikasi, latar
4. formula klasifikatorik: relevansi substansi, relevansi aspek
Judul merupakan rumusan keseluruhan isi wacana dalam sebuah “formula” yang merupakan cerminan langsung dari tema dan seluruh pokok pikiran dalam wacana.
Kategori rumusan judul:
1. Formula eksistensial: substansi, fungsi, konteks
2. Formula fungsional: substansi, analogi, konteks, implementasi, aplikasi
3. Formula tematik: konteks, implikasi, aplikasi, historis, spesifikasi, latar
4. Formula klasifikatorik: relevansi substansi, relevansi aspek
5. Latar Belakang
1. Paradigma Latar Belakang
Mengapa penulisan dilakukan?
Apa latar belakang sosial budayanya?
Bagaimana relevansi penulisan dengan subjek?
Adakah penulisan sebelumnya?
Adakah informasi yang relevan?
2. Area isi Uraian
Paparan akan pentingnya judul
Paparan akan bermanfaatnya judul
Gambaran umum terhadap masalah yang dibahas
Penegasan pada pembaca bahwa masalah yang dibahas memang penting dan perlu diketahui pembaca
3. Teknik Menguraikan Latar Belakang
Telaah kasus negatif
Telaah kasus positif dikaitkan dengan masalah tulisan
Kutipan menarik dari opini pakar, slogan atau idiom tertentu dikaitkan dengan masalah yang akan dibahas
Informasi familier bagi pembaca
4. Profil Latar Belakang
Isu terkini terkait dengan topik
Pendapat ahli/teori
Pendapat umum
Hasil penelitian
Pertanyaan retorik
6. Asumsi dan Hipotesis
Paradigma
asumsi merupakan landasan berpikir
hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan yang harus diuji secara empirik
Tidak semua penulisan memerlukan asumsi dan hipotesis
Profil
memiliki asumsi yang mendasar, baik asumsi faktual maupun konseptual
memiliki hipotesis, baik dikemukakan secara formal atau secara alamiah
7. Ruang Lingkup
Paradigma ruang lingkup
merupakan konstelasi sistem
dapat difokuskan pada jaringan aspek/komponen subjek, variabel terpilih, atau konstruk dominan
Profil ruang lingkup
mengidentifikasi masalah dengan akurat
substansi masalah merupakan sebuah konstruk subjek
ruang lingkup merupakan konstelasi variabel
masalah dibatasi secara spesifik
Paradigma
menjawab permasalahan melalui proyeksi hasil yang jelas
menjawab ruang lingkup permasalahan
8. Tujuan Penulisan
Paradigma
menjawab permasalahan melalui proyeksi hasil yang jelas
menjawab ruang lingkup permasalahan
tujuan harus realistik dan terukur (meassurable)
Profil
menjawab masalah yang telah dirumuskan
memiliki dasar asumsi dan hipotesis (jika diperlukan)
menggambarkan hasil yang jelas
ketercapaian tujuan realistis dan terukur
9. Manfaat Penulisan
Terkait dengan kegunaan dari hasil penelitian, baik untuk civitas akademik maupun masyarakat.
10. Asumsi dan Hipotesis
Paradigma
asumsi merupakan landasan berpikir
hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan yang harus diuji secara empirik
tidak semua penulisan memerlukan asumsi dan hipotesis
Profil
memiliki asumsi yang mendasar, baik asumsi faktual maupun konseptual
memiliki hipotesis, baik dikemukakan secara formal atau secara alamiah
No comments:
Post a Comment