Thursday, 27 November 2025

Monday, 24 November 2025

PUISI TENTANG GURU (DI)INDONESIA

 

PUISI TENTANG GURU (DI) INDONESIA

 MENJADI BARU KARENA MU, GURU 


Karya : M. RAUDAH JAMBAK 


Bukan tanpa sebab, maka huruf menjelma kata

Bukan tanpa sebab, maka kata menjelma kalimat

Bukan tanpa sebab, kalimat menjelma maklumat menjadi bahasa antara kami

dan engkau, guru 

segalanya menjadi baru


Lihatlah, 

Adakah yang lebih mulia dari sekumpulan intan atau berlian dibandingkan dari ketulusanmu membimbing kami menyulam huruf dan kata, merangkai kalimat 

dan bahasa? 


Dihadapanmu kami bersaksi dan kami tak pernah mengeram sangsi

Bukan tanpa sebab, angka bertambah 

Bukan tanpa sebab, angka berkali 

Bukan tanpa sebab, angka menjelma dalam rumus kimia atau fisika menjadi semesta fikir kita, guru 

segalanya menjadi baru


Lihatlah, 

Adakah yang lebih luas dari samudera dan mayapada, selain keluasan hatimu yang terang benderang penuh cahaya dalam keikhlasan tak terhingga? 


Dihadapanmu kami bersaksi dan kami tak pernah mengeram sangsi


Begitupun, 

kami acap terlupa membebaskan huruf yang terkurung di ruang berpintu tertutup

memerdekakan angka yang terpenjara di ruang berdinding curiga


Mungkin kata maaf berjuta tak cukup,  bagimu.  Sebab acap kami berucap penuh kesia-siaan. Dan berkali kami menghitung jasa pada kurva luka

dan sabarmu mengubah kami selalu menjadi manusia baru dalam setiap detak detik waktu


Bukan tanpa sebab, maka huruf

Bukan tanpa sebab, maka kata

Bukan tanpa sebab, kalimat

Bukan tanpa sebab, bertambah 

Bukan tanpa sebab, berkali 

Bukan tanpa sebab, semesta

segalanya menjadi baru

tentang bahasa

tentang mayapada 

penuh cahaya

tak terhingga

dan merdeka 


Dihadapanmu kami bersaksi dan kami tak pernah mengeram sangsi


Terimakasih dari kami 

untukmu guru 

Sebab, 

Kami selalu menjadi manusia baru dari waktu 

ke waktu 

Dihadapanmu kami bersaksi dan kami tak pernah mengeram sangsi


Komunitas Homepoetry, 2019


Setangkai Melati Untukmu Guruku

Karya : Muhammad Raudah Jambak


Setangkai melati untukmu guruku

Kuambil dari perjalanan dekat

Tapi sulit kudapat

Semua begitu gelap

Walau lentera tertancap huruf dan angka-angka

Penunjuk arah

Merobah sejarah


Setangkai melati untukmu, guruku

Sebagai buah tangan dari tugas

Tanpa pamrih yang kau berikan

Batu hitam kini kau rubah jadi buku

Begitu kelam alat tulis masa lalu

Namun semangatmu tak pernah beku


Buah ilmu dari pohon semangat

Yang kau tanam telah membuahkan

Kesuksesan muridmu menghias zaman

Membangun peninggalan

Meninggalkan penjara kebodohan

Dari perjuangan telah membebaskan muridmu

Dari batu-batu, bisu dan kaku


Tak ada kelebihan dari hidup

Yang kau jalankan

Kau tetap melangkah tegas ke medan tugas

Dengan hati nyaman, tentram

Demi mendidik muridmu

Yang menganggapmu kolot dan ketinggalan zaman

Tapi itu tak kau perdulikan


Setangkai melati untukmu, guruku

yang putih bersih seputih salju

Dan seputih hatimu yang suci

Dipersembahkan tunas-tunas generasi

Yang bersemayam di bumi pertiwi


Setangkai melati untukmu guruku

Kami persembahkan, kami berikan

Sebagai tanda terima kasih kami


Terima kasih dari kami untukmu guruku


Komunitas Home Poetry, 9523


DO'A SEORANG GURU UNTUK MURID-MURIDNYA


Karya : Raudah Jambak


Tuhan, Dengan bias sebatang lilin ini Aku hanya berharap jangan padamkan Cahaya dalam hati kami Walau rekening sujud belum sempat Terbayarkan


Tuhan, aku berharap Jangan putus aliran rahman dan rahim-Mu Di rumah cinta kami Atau jangan bebankan bea denda dosa Yang berlebih pada tagihan karat hati kami Sebab, kami masih punya generasi penerus negri ini Yang perlu disuguhi saluran kasih jiwa Pada televisi pencerahan Atau rice-cooker ketabahan serta rekening ilmu tak berkesudahan


Tuhan , Dengan bias sebatang lilin ini Terangkanlah jiwa-jiwa yang gelisah Dari hati dan pikiran yang disumbat kegelapan. Perkenankanlah Keinginan kami


Amin


Medan, 2000


Kamilah Guru-Guru Indonesia 


Karya : Raudah Jambak



Kamilah guru Indonesia,  

berdiri tegak di tengah zaman,  

membawa obor pengetahuan,  

menyalakan cahaya di ruang gelap kehidupan.  


Kamilah Guru Indonesia

Kami bukan sekadar pengajar,  

kami adalah penuntun jalan,  

menyulam mimpi anak bangsa,  

dengan benang sabar dan kasih seluas semesta.  


Kamilah Guru Indonesia

Di kelas sederhana, di desa terpencil,  

atau di kota yang riuh penuh ambisi,  

kami hadir dengan hati yang sama,  

menanam harapan, menuai masa depan.  


Kamilah guru Indonesia,  

tak gentar oleh keterbatasan,  

karena keyakinan kami adalah kekuatan,  

bahwa ilmu akan membebaskan.  


Kamilah Guru Indonesia

Kami adalah saksi lahirnya generasi,  

yang kelak menulis sejarah negeri,  

dan meski nama kami mungkin terlupakan,  

jejak kami abadi walau hanya sebatas ingatan  


Kamilah guru Indonesia,  

pelita bangsa,  

tak pernah padam,  

meski angin zaman menghembus dendam


Padi, November 2025


Harapan kami Gurumu Untukmu Murid-muridku

Karya: M Raudah Jambak


Sekolahlah, Muridku

Jika memang sekolah itu mampu mewujudkan

Cita-citamu menjadi dokter yang mengobati

Negeri yang sedang sakit ini, bersebab narkoba dan racun dunia


Pahami semua mata pelajaran secara bersahaja

jangan hanya hitung-hitungan saja

Sebab pikiranmu nanti akan tertanam

Sekadar keuntunganmu pribadi

Buta dengan kerugian orang lain


Boleh, Muridku

Kau boleh jadi jaksa, apalagi jadi hakim

Tapi hati-hati, sebab kau akan tergelincir

Hanya untuk mempermainkan hati nurani di balik

Gelar yang kau pugar

 

Dan jika masih begitu

Lebih baik kau jadi pedagang saja yang jelas

Ukuran timbangannya, itupun jika kau pedagang kecil

Seandainya kau pedagang besar, maka kau akan merepotkan

Pemerintah dengan kerugian yang milyaran


Siapkan dirimu jadi pemimpin, Muridku

Sebab banyak pemimpin yang lebih siap

Jadi anak buah, pesuruh atau pecundang

Dalam pikiran mereka rakyat bukan apa-apa

Jika negara adikuasa yang mengerdipkan mata

Agama hanya jadi rawa-rawa penghalang

Akal bulus keinginan mereka menaikkan tarif

Setinggi-tingginya,menghukum maling ayam

Dengan cara yang paling jahanam

Sementara pelaku korupsi masih diberikan

Hukuman bergaransi


Sekolahlah, Muridku

Jika memang sekolah itu mampu menjadikan kita

manusia berakal budi-berhati mulia


Dalam setiap detik nafasmu alirkanlah do’a-do’a

memohon kepada sang pencipta

karena dialah yang layak sempurna dipercaya


Jadilah manusia berakal Budi dan berilmu tinggi,

Sebab, itulah harapan kami Gurumu, untukmu

Murid-muridku


Komunitas Home Poetry, 0423


PUISI TENTANG GURU (DI) INDONESIA

PUISI TENTANG GURU (DI) INDONESIA MENJADI BARU KARENA MU, GURU Karya : M. RAUDAH JAMBAK Bukan tanpa sebab, maka huruf menjelma kata Bukan tanpa sebab, maka kata menjelma kalimat Bukan tanpa sebab, kalimat menjelma maklumat menjadi bahasa antara kami dan engkau, guru segalanya menjadi baru Lihatlah, Adakah yang lebih mulia dari sekumpulan intan atau berlian dibandingkan dari ketulusanmu membimbing kami menyulam huruf dan kata, merangkai kalimat dan bahasa? Dihadapanmu kami bersaksi dan kami tak pernah mengeram sangsi Bukan tanpa sebab, angka bertambah Bukan tanpa sebab, angka berkali Bukan tanpa sebab, angka menjelma dalam rumus kimia atau fisika menjadi semesta fikir kita, guru segalanya menjadi baru Lihatlah, Adakah yang lebih luas dari samudera dan mayapada, selain keluasan hatimu yang terang benderang penuh cahaya dalam keikhlasan tak terhingga? Dihadapanmu kami bersaksi dan kami tak pernah mengeram sangsi Begitupun, kami acap terlupa membebaskan huruf yang terkurung di ruang berpintu tertutup memerdekakan angka yang terpenjara di ruang berdinding curiga Mungkin kata maaf berjuta tak cukup, bagimu. Sebab acap kami berucap penuh kesia-siaan. Dan berkali kami menghitung jasa pada kurva luka dan sabarmu mengubah kami selalu menjadi manusia baru dalam setiap detak detik waktu Bukan tanpa sebab, maka huruf Bukan tanpa sebab, maka kata Bukan tanpa sebab, kalimat Bukan tanpa sebab, bertambah Bukan tanpa sebab, berkali Bukan tanpa sebab, semesta segalanya menjadi baru tentang bahasa tentang mayapada penuh cahaya tak terhingga dan merdeka Dihadapanmu kami bersaksi dan kami tak pernah mengeram sangsi Terimakasih dari kami untukmu guru Sebab, Kami selalu menjadi manusia baru dari waktu ke waktu Dihadapanmu kami bersaksi dan kami tak pernah mengeram sangsi Komunitas Homepoetry, 2019 Setangkai Melati Untukmu Guruku Karya : Muhammad Raudah Jambak Setangkai melati untukmu guruku Kuambil dari perjalanan dekat Tapi sulit kudapat Semua begitu gelap Walau lentera tertancap huruf dan angka-angka Penunjuk arah Merobah sejarah Setangkai melati untukmu, guruku Sebagai buah tangan dari tugas Tanpa pamrih yang kau berikan Batu hitam kini kau rubah jadi buku Begitu kelam alat tulis masa lalu Namun semangatmu tak pernah beku Buah ilmu dari pohon semangat Yang kau tanam telah membuahkan Kesuksesan muridmu menghias zaman Membangun peninggalan Meninggalkan penjara kebodohan Dari perjuangan telah membebaskan muridmu Dari batu-batu, bisu dan kaku Tak ada kelebihan dari hidup Yang kau jalankan Kau tetap melangkah tegas ke medan tugas Dengan hati nyaman, tentram Demi mendidik muridmu Yang menganggapmu kolot dan ketinggalan zaman Tapi itu tak kau perdulikan Setangkai melati untukmu, guruku yang putih bersih seputih salju Dan seputih hatimu yang suci Dipersembahkan tunas-tunas generasi Yang bersemayam di bumi pertiwi Setangkai melati untukmu guruku Kami persembahkan, kami berikan Sebagai tanda terima kasih kami Terima kasih dari kami untukmu guruku Komunitas Home Poetry, 9523 DO'A SEORANG GURU UNTUK MURID-MURIDNYA Karya : Raudah Jambak Tuhan, Dengan bias sebatang lilin ini Aku hanya berharap jangan padamkan Cahaya dalam hati kami Walau rekening sujud belum sempat Terbayarkan Tuhan, aku berharap Jangan putus aliran rahman dan rahim-Mu Di rumah cinta kami Atau jangan bebankan bea denda dosa Yang berlebih pada tagihan karat hati kami Sebab, kami masih punya generasi penerus negri ini Yang perlu disuguhi saluran kasih jiwa Pada televisi pencerahan Atau rice-cooker ketabahan serta rekening ilmu tak berkesudahan Tuhan , Dengan bias sebatang lilin ini Terangkanlah jiwa-jiwa yang gelisah Dari hati dan pikiran yang disumbat kegelapan. Perkenankanlah Keinginan kami Amin Medan, 2000 Kamilah Guru-Guru Indonesia Karya : Raudah Jambak Kamilah guru Indonesia, berdiri tegak di tengah zaman, membawa obor pengetahuan, menyalakan cahaya di ruang gelap kehidupan. Kamilah Guru Indonesia Kami bukan sekadar pengajar, kami adalah penuntun jalan, menyulam mimpi anak bangsa, dengan benang sabar dan kasih seluas semesta. Kamilah Guru Indonesia Di kelas sederhana, di desa terpencil, atau di kota yang riuh penuh ambisi, kami hadir dengan hati yang sama, menanam harapan, menuai masa depan. Kamilah guru Indonesia, tak gentar oleh keterbatasan, karena keyakinan kami adalah kekuatan, bahwa ilmu akan membebaskan. Kamilah Guru Indonesia Kami adalah saksi lahirnya generasi, yang kelak menulis sejarah negeri, dan meski nama kami mungkin terlupakan, jejak kami abadi walau hanya sebatas ingatan Kamilah guru Indonesia, pelita bangsa, tak pernah padam, meski angin zaman menghembus dendam Padi, November 2025 Harapan kami Gurumu Untukmu Murid-muridku Karya: M Raudah Jambak Sekolahlah, Muridku Jika memang sekolah itu mampu mewujudkan Cita-citamu menjadi dokter yang mengobati Negeri yang sedang sakit ini, bersebab narkoba dan racun dunia Pahami semua mata pelajaran secara bersahaja jangan hanya hitung-hitungan saja Sebab pikiranmu nanti akan tertanam Sekadar keuntunganmu pribadi Buta dengan kerugian orang lain Boleh, Muridku Kau boleh jadi jaksa, apalagi jadi hakim Tapi hati-hati, sebab kau akan tergelincir Hanya untuk mempermainkan hati nurani di balik Gelar yang kau pugar Dan jika masih begitu Lebih baik kau jadi pedagang saja yang jelas Ukuran timbangannya, itupun jika kau pedagang kecil Seandainya kau pedagang besar, maka kau akan merepotkan Pemerintah dengan kerugian yang milyaran Siapkan dirimu jadi pemimpin, Muridku Sebab banyak pemimpin yang lebih siap Jadi anak buah, pesuruh atau pecundang Dalam pikiran mereka rakyat bukan apa-apa Jika negara adikuasa yang mengerdipkan mata Agama hanya jadi rawa-rawa penghalang Akal bulus keinginan mereka menaikkan tarif Setinggi-tingginya,menghukum maling ayam Dengan cara yang paling jahanam Sementara pelaku korupsi masih diberikan Hukuman bergaransi Sekolahlah, Muridku Jika memang sekolah itu mampu menjadikan kita manusia berakal budi-berhati mulia Dalam setiap detik nafasmu alirkanlah do’a-do’a memohon kepada sang pencipta karena dialah yang layak sempurna dipercaya Jadilah manusia berakal Budi dan berilmu tinggi, Sebab, itulah harapan kami Gurumu, untukmu Murid-muridku Komunitas Home Poetry, 0423