TAMAN SASTRA RAUDAH JAMBAK
baca
Tuesday, 7 October 2025
インドネシア、あかしろのわたしのくに
インドネシア、あかしろのわたしのくに
いんどねしあ、いんどねしあ
このくにで わたしは うまれ
このくにで わたしは そだち
このくにで わたしは つかむ
あらゆる ゆめ
あらゆる きぼう
あらゆる こころざし
そして あい
---
いんどねしあ、いんどねしあ
あなたは もっとも うつくしい にわ
やさしくて あたたかな はは
あいと いつくしみに みちて
よろこびの なかにも
かなしみの なかにも
---
いんどねしあ、いんどねしあ
ねむる まえの かしこき いのり
すべての しょくじや あまみの なかの さとう
ひかりを てらす ひかり
あかさも あいまいさも てらすもの
えや おりものの なかにある
すべての いろの ちょうてん
---
いんどねしあ、いんどねしあ
きずを いやす くすりの ように
やすらぎの とこ、しずかな やどり
かなしみを あらい ながす みずうみ
めの なかの ほほえみ
ひとみを とじても かがやく
---
いんどねしあ、いんどねしあ
かーにばるの ぎょうれつに つづく じょうねつ
はしりまわる こどもたち
さんばしの うえを かけぬけ
すべての すうはい、すべての かんげんを つつみこむ
いとしい ひとよ
---
いんどねしあ、いんどねしあ
わが ち は あかく
わが ほね は しろく
この からだ に
わたしたちは ひとつ に
ちょうわする
100 strand seeds of tasbih By M Raudah Jambak
100 strand seeds of tasbih
By M Raudah Jambak
I have arrange
100 strand seeds of tasbih
Dissolve your Asma
In deeds
In Ilahi anta maksudi
Wa ridhoka matlubi
I have arrange
100 strand seeds of tasbih
I have arrange
But the burst of this soul
Cannot only
Hold the drops of longingfor
That floods tears
Though I have waided the vastness
Of your very oceans
Though I have pedeld my canoe of prayers to your rahmad
I have arrange
100 seeds of tasbih
With takbir
With zikir
With water
With breezy
With needy
With poor
With Allah
Tuesday, 24 June 2025
Mazmur di Tengah Kerusakan dan Kenangan
Mazmur di Tengah Kerusakan dan Kenangan
(I – Tanah yang Tidak Lagi Ramah) Raudah menulis: "Kami menanak air mata bersama nasi, karena langit terlalu pelit menurunkan hujan."
Chairil menjawab: "Aku ini binatang jalang! Dari kumpulannya terbuang." Dan kami tahu: Indonesia tidak hanya melahirkan puisi, tapi juga luka yang tak bisa ditulis dengan kata-kata biasa.
(II – Tubuh Perempuan dan Tubuh Negara) Di Haranggaol, tubuh perempuan menyimpan tanah dan tanah menyimpan sejarah yang tak pernah ditulis di buku pelajaran.
Di Jakarta, Chairil menulis tubuhnya sendiri sebagai medan perang waktu dan maut: "Aku mau hidup seribu tahun lagi!" Tapi Raudah diam. Ia tahu, umur panjang tak menjamin suara akan didengar.
(III – Ketika Kata-Kata Tak Lagi Diucapkan) Chairil menggempur bahasa, memaksanya menyatakan yang tak bisa dimengerti. Raudah menyulam bahasa agar luka tetap berbentuk dan bisa diwariskan diam-diam.
Mereka bertemu di bait yang tak selesai dibaca: antara dentum dan bisik, antara “aku” yang menggeram dan “kami” yang terus berdoa.
(IV – Negeri yang Tidak Sempat Pulang) Apakah Indonesia ini benar milik kita, bila suara paling lantang justru dijebloskan? Chairil menulis puisi dengan tinta amarah dan napas terputus, Raudah menulis puisi di sela sendok dan cucian piring, sambil membungkus kemerdekaan ke dalam kotak bekal anaknya.
(V – Akhir yang Tak Pernah Diakhiri) Puisi ini tidak akan selesai. Karena negeri ini belum selesai dengan dirinya sendiri. Chairil telah pergi dengan puisi yang tetap berdarah, Raudah tetap di sini dengan kata-kata yang lebih pelan tapi tak pernah kalah menggugat.
RJ
Tuesday, 28 January 2025
Raudah Jambak dan Kuast Unpab
------------------------------------ : : :
Sajak Raudah Jambak (Medan, Sumatera Utara)
-
Ruhut Marsuan*
-
Kitalah pemilik,
Pada tanah kita melebur
Pada tanah kita mengalur
Pada tanah kita menjalur
Mambatangi Aek lahan yang akan dipersunting padi
berdua kita jejak sepetak sawah, penuh gairah
Mangaliplip tanpa kedip, mengintip rakus tikus
-
Kitalah pemilik,
Pada tanah kita membaur
Pada tanah kita cebur
Pada tanah kita akur
Parsuan. lahan merangkul berkawan-kawan
Mengundur tubuh bukan luruh, tapi derai renyah
Memikul, mencangkul suka cita Pangula.
-
Kitalah pemilik,
Pada tanah, pada air, pada musim
Tercatat buhu tano, boltok, basbas, munduk, sampai bontar punsu
hempang buni bunian menepis segala penyesalan
hempang Margondang.menjeput segala nikmat godang
hempang parditoru berangus rakus para pemburu
-
sampai haru
sampai biru
-
Komunitas Home Poetry, Toba, 0724
-
*Tata Cara Menanam Padi Khas Toba
-
Sajak Raudah Jambak (Medan, Sumatera Utara)
-
Marrobu-robu*
-
Pada altar kita hantar paranggiran
Doa-doa digelar, purut diurut, menggenang dikunyit
Tujuh hari kita hadang manambari
-
Pada altar kita kibas air yang berhadir
Ritual dihantar, senandung silanjung, kembang sepatu
Tujuh hari kita hadang begu-begu
-
Pada altar kita enyah segala resah gundah
Harapan digebyar, gersangkan daun pisang pun keladi
Tujuh hari kita tegakkan dipundak
-
Maka,
Halau risau pada enau di horbangan
Dekap harap pada parari yang berdiri
-
Di tujuh hari
Menahan diri
-
Komunitas Home Poetry, Toba, 0724
-
*Ritual Menanam Padi di Simalungun
------------------------------------ : : :
Raudah Jambak is a notable Indonesian poet and writer. He was born on January 5, 1972, in Medan, Indonesia1. Raudah has been actively involved in various literary and cultural activities both locally and internationally. He has participated in numerous events such as the PEKSIMINAS in Jakarta, MMAS Guru-guru se-Indonesia in Bogor, and the Festival Teater Alternatif in Jakarta1.
Raudah has also published several works, including poetry anthologies like "Muaratiga" and "Tengok," as well as essays in various anthologies. He currently works as a literature teacher and philosophy lecturer at Panca Budi Medan and is involved in the Home Poetry community1.
Would you like to know more about his works or any specific event he has participated in? Well, you may be at Raudah Jambak’s activity in literature, the arts, philosophy.------------------------------------ : : :
Raudah Jambak is a prominent Indonesian poet and writer, born on January 5, 1972, in Medan, Indonesia. He has been actively involved in various literary and cultural activities both locally and internationally1. Here's a more detailed look at his life and works:
Early Life and Education ------------------------------------ : : :
Raudah Jambak was born and raised in Medan, Indonesia. From a young age, He showed a keen interest in literature and the arts1. He pursued his education in literature and philosophy, which laid the foundation for her future career as a writer and teacher.
Literary Career ------------------------------------ : : :
Raudah has been an active participant in numerous literary events and festivals. Some of the notable events He has participated in include:
• PEKSIMINAS in Jakarta (1995): A national event for theater and literature.
• MMAS Guru-guru se-Indonesia in Bogor (2000): A national gathering for teachers.
• Festival Teater Alternatif in Jakarta (2003): An alternative theater festival.
• Monolog Indonesia Undercover (2005): A national monologue competition.
• Cublis in Lampung (2009): A literary event in Lampung.
• Etc... (Look at Rekam Jejak Raudah Jambak)------------------------------------ : : :
Publications------------------------------------ : : :
Raudah has published several works, including poetry anthologies and essays. Some of his notable publications are:
• "Muaratiga": An anthology of short stories and poetry.
• "Tengok": A poetry anthology featuring works by poets from Medan.
• "Antologi Puisi MEDITASI": A religious poetry anthology (1999).
• Etc (Look at Taman Sastra Raudah Jambak or Omong-Omong Sastra Sumut).
• "Antologi Puisi Seratus Untai Biji Tasbih": Another religious poetry anthology (2000).
• "Antologi Puisi Amuk Gelombang": A poetry anthology related to the tsunami (2005).------------------------------------ : : :
Current Work------------------------------------ : : :
Raudah currently works as a literature teacher and philosophy lecturer at Panca Budi Medan. He is also involved in the Home Poetry community, where he continues to contribute to the literary scene1.------------------------------------ : : :
Personal Life------------------------------------ : : :
Raudah is passionate about literature and continues to inspire others through his work and involvement in various literary activities. He is known for his dedication to promoting Indonesian literature and culture.------------------------------------ : : :
Would you like to know more about any specific aspect of his life or works?------------------------------------ : : :
You may be at Raudah Jambak’s activity in literature, the arts, philosophy since He was born and now. One for all, All for one.
Wednesday, 13 November 2024
Subscribe to:
Posts (Atom)