Mengabdi Pada Ibu
Karya: Raudah Jambak
Ibu, begitu sarat sayat
yang berdarah pada bongkah jiwamu
bersebab aku yang tak mengerti
betapa jauh hati yang telah engkau langkahkan
adakah yang lebih berat bagimu,
selain menimang anakmu,
membesarkannya
dan mungkin durhaka
ketika dewasa?
atau
aku yang tak tahu malu,
membiarkanmu terpasung pada luka?
Ibu, begitu tabahnya dirimu
mengeram sabar dalam hati
bersebab aku yang selalu menghalalkan
beragam cara demi keinginan yang tak terduga,
tentang segala?
air matamu
telah menenggelamkan
angkuhku
Isakmu
mengguncang dadaku
amarahmu
membakar
segala jumawa
aku mengerti, Ibu
sebuah pengabdian
yang kuberikan belumlah cukup
memulihkan air matamu,
isakmu,
amarahmu
yang sempat membentur karang batu
mungkin hanya waktu
yang mampu
menyulam ragu menjadi rindu
yang sanggup
menghapus derita menjelma bahagia,
dalam mengayuh harapan,
mencapai pulau impian
doakanlah, Ibu
semoga lembar waktu
berkenan mengajarkanku
bagaimana cara membina
pagar cinta
yang paling sederhana.
Alor Setar, 05-19
No comments:
Post a Comment