Tuesday, 7 April 2009

PRAKTEK KERJA INDUSTRI MENCETAK SISWA SMK PANCA BUDI - 2 SIAP PAKAI


Pelaksanaan Praktik Kerja Industri (Prakerin) merupakan bagian dari Pendidikan Sistem Ganda yang merupakan inovasi pada program SMK dimana peserta didik melakukan praktek kerja (magang) di perusahaan atau industri yang merupakan bagian integral dari proses pendidikan dan pelatihan di SMK. Pendidikan Sistem Ganda (PSG) diilhami oleh dua system (dual system) yang dilakukan di Jerman. Mulai diberlakukan di Indonesia berdasarkan kurikulum SMK tahun 1994, dipertajam dengan kurikulum SMK edisi 1999 dan dipertegas dengan kurikulum SMK edisi 2004.
Di Indonesia dalam penyelenggaraan Pendidikan Sistem Ganda, peserta diklat SMK menjalani magang di industri hanya beberapa bulan selama mereka menjalani sistem pendidikan tiga tahun atau empat tahun di SMK. Pendidikan Sistem Ganda melalui program praktik kerja industri merupakan suatu langkah nyata (substansial) untuk membuat sistem pendidikan dan pelatihan kejuruan lebih relevan dengan dunia kerja dalam rangka menghasilkan tamatan yang bermutu. Program yang dilaksanakan di industri atau dunia usaha meliputi:
1. Praktik dasar kejuruan yang dilaksanakan sebagian di sekolah dan sebagian lainnya di industri.
Praktik dasar kejuruan dapat dilaksanakan di industri apabila industri pasangan memiliki fasilitas pelatihan memadai. Namun apabila industri pasangan tidak memiliki fasilitas pelatihan maka kegiatan praktik dasar kejuruan sepenuhnya dilaksanakan di sekolah.
2. Praktik keahlian produktif dilaksanakan di industri dalam bentuk praktik kerja industri (on the job training) berbentuk kegiatan mengerjakan pekerjaan produksi atau jasa di industri atau perusahaan.
Praktek Kerja Industri (prakerin) merupakan program wajib yang harus diselenggarakan oleh sekolah khususnya sekolah menengah kejuruan dan pendidikan luar sekolah serta wajib diikuti oleh siswa/warga belajar. Upaya prakerin ini dimaksudkan agar siswa/warga belajar secara mental dan keterampilan nantinya siap bekerja di industri yang sesungguhnya. Menyelenggarakan prakerin bagi sekolah dan pendidikan luar sekolah menjadi kendala ketika institusi pasangan atau dunia usaha/dunia industri/instansi terkait yang diinginkan tidak secara kondusif mendukung program ini. Beberapa penyebab yang mungkin timbul adalah berkenaan dengan (i) kesesuaian waktu, program prakerin yang dijadwalkan oleh sekolah dan pendidikan luar sekolah tidak sesuai dengan waktu kerja yang dimiliki oleh Dunia Usaha/Dunia Industri/Instansi Terkait untuk menerima siswa/warga belajar; (ii) kesesuaian program, program prakerin yang dilaksanakan oleh sekolah dan pendidikan luar sekolah tidak secara spesifik dialokasikan oleh Dunia Usaha/Dunia Industri/Instansi Terkait; (iii) kesesuaian jumlah, jumlah peserta program prakerin yang dialokasikan oleh sekolah dan pendidikan luar sekolah dan kemampuan daya tampung oleh Dunia Usaha/Dunia Industri/Instansi Terkait; (iv) kompetensi siswa/warga belajar program prakerin yang tidak sesuai dengan yang diharapkan oleh Dunia Usaha/Dunia Industri/Instansi Terkait; (v) asumsi Dunia Usaha/Dunia Industri/Instansi Terkait bahwa program prakerin hanya mengganggu aktifitas mereka.

1 comment:

zeindra said...

pak, saya gk kelihatan di poto